Gandeng Rinkai, Sandiaga Uno Ingin Bangun Situs Tsunami di Banda Aceh

19 Oktober 2021 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno saat berkunjung ke Museum PLTD Apung, Kota Banda Aceh. Dokumentasi foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno saat berkunjung ke Museum PLTD Apung, Kota Banda Aceh. Dokumentasi foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menggandeng Rinkai Disaster Prevention Park untuk membangun beberapa situs tsunami di Kota Banda Aceh, Daerah Istimewa Aceh.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi ini dinilai mampu untuk memulihkan ekonomi dan membangkitkan parekrar, serta bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. Hal tersebut karena Sandi melihat besarnya potensi wisata edukasi di Kota Banda Aceh.
"Saya melihat potensi untuk pengembangan ke depan, pertama dengan dibukanya pariwisata dan ekonomi kreatif kembali, wisata berbasis sejarah atau wisata berbasis edukasi ini sangat dibutuhkan," ungkap Sandiaga Uno, saat mengunjungi Museum PLTD Apung, Kota Banda Aceh, Selasa (19/10).
Wisata sejarah dan edukasi saat ini dinilai sangat dibutuhkan, khususnya untuk anak muda agar bisa belajar lebih dalam soal mitigasi bencana alam.
Sandiaga Uno saat berkunjung ke Museum PLTD Apung, Kota Banda Aceh. Dokumentasi foto: Istimewa.
Sandi ingat saat melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, dirinya melihat bahwa kunjungan ke sejumlah museum berbasis edukasi menjadi suatu keharusan yang ditetapkan oleh pemerintah Jepang.
ADVERTISEMENT
Nantinya, Indonesia juga diharapkan dapat sering mengadakan study tour, supaya lebih mudah untuk memahami mitigasi dari bencana tsunami. Menurutnya, edukasi seperti ini sangat penting, agar pembelajaran soal kebencanaan jadi lebih mudah.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengatakan pihaknya kini sudah membangun dan mengembangkan situs-situs tsunami, seperti kapal di atas rumah, PLTD Apung, hingga museum tsunami. Namun, karena keterbatasan anggaran, pengembangan pariwisata di Banda Aceh dirasa belum maksimal.
"Banda Aceh memiliki keterbatasan dalam keuangan, dalam hal ini Pemerintah Banda Aceh meminta bantuan Pak Menteri untuk dapat membantu dalam mengembangkan objek-objek wisata, baik itu wisata tsunami maupun destinasi-destinasi yang lain untuk kemajuan dan membangkitkan kembali ekonomi di masa pandemi COVID-19," ujar Aminullah.
ADVERTISEMENT