Gandeng Seniman Indonesia, Ini Cara Singapura Obati Rasa Rindu Wisatawan

8 April 2021 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural Under the Same Sun di  Haji Lane, Kampong Glam di Singapura Foto: Dok. Singapore Tourism Board
zoom-in-whitePerbesar
Mural Under the Same Sun di Haji Lane, Kampong Glam di Singapura Foto: Dok. Singapore Tourism Board
ADVERTISEMENT
Singapore Tourism Board (STB) memulai inisiatif “SingapoReimagine” di Indonesia lewat mural karya dua seniman di kedua negara. Mural 'Under the Same Sun' yang dihadirkan di M Bloc Space di Jakarta dan juga Bali Lane di Kampong Glam, Singapura diharapkan dapat mengobati rasa rindu wisatawan.
ADVERTISEMENT
Karya tersebut merupakan gagasan seniman asal Indonesia, yaitu Adi Dharma atau yang dikenal Stereoflow dan Seniman Singapura yaitu Zulkarnaen Othman atau yang dikenal dengan ZERO.
Mural Under the Same Sun yang dibuat Seniman Indonesia Stereoflow (Adi Dharma) di M Bloc Space, Jakarta Foto: Dok. Singapore Tourism Board
"Memang pada awalnya kita cari cara untuk bagaimana membangun koneksi ini yang kita harus tampilkan di karya ini. Mungkin yang benar-benar ada di sekitar kita yang jelas walaupun kita berbeda jarak, tapi kita di bawah matahari yang sama. Mudah-mudahan itu bisa merepresentasikan kebersamaan kita dalam berkarya," kata Adi, dalam webinar yang digelar Kamis (8/4).
Kedua karya mural lintas negara tersebut memiliki satu makna, yakni meski saat ini terpisah dan tidak dapat melakukan perjalanan, semua orang melalui situasi tersebut bersama dan bersatu di bawah matahari yang sama.
Mural Under the Same Sun yang dibuat Seniman Indonesia Stereoflow (Adi Dharma) di M Bloc Space, Jakarta Foto: Dok. Singapore Tourism Board
Adapun, mural tersebut juga dipenuhi dengan berbagai unsur simbolisme yang mencerminkan keinginan orang untuk kembali berwisata, dan terhubung kembali dengan keluarga serta teman setelah pandemi berakhir.
ADVERTISEMENT
Kedua seniman menggunakan garis dan simbol yang bertindak sebagai pintu gerbang untuk perjalanan waktu dan ruang. ZERO memilih untuk menampilkan gapura dalam karya seninya, sedangkan Stereoflow memilih Marina Bay dan Gardens by the Bay, sebagai bagian dari ikon yang memiliki arti lebih bagi keduanya.
Mural Under the Same Sun yang dibuat Seniman Indonesia Stereoflow (Adi Dharma) di M Bloc Space, Jakarta Foto: Dok. Singapore Tourism Board
“Seni mural merupakan media bagi kami untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat dan bermakna tentang kemanusiaan dan gagasan. Kami ingin orang-orang mulai bebas membayangkan tentang rencana perjalanan mereka dan menghidupkan kembali impian mereka untuk bepergian, seperti bagaimana ZERO dan saya memulai perjalanan kami untuk membayangkan kembali berwisata melalui proyek ini, ”ujar Adi.
Sementara itu, Area Director STB Indonesia (Jakarta) Mohamed Firhan Abdul Salam, mengatakan bahwa mural ini diharapkan dapat merepresentasikan imajinasi wisatawan terhadap Singapura, khususnya bagi wisatawan yang sudah rindu untuk traveling ke Negeri Singa.
ADVERTISEMENT
"Dari kata imajinasi 'SingapoReimagine' cara apa untuk menyampaikan pesan-pesan ini, dan saya pikir mural ini adalah media yang tepat untuk mengkomunikasikan hal itu. Karena kita lihat dari karya dua seniman ini penuh dengan meaning yang tersirat dan tersurat juga, tapi juga mempunyai simbol-simbol Indonesia dan Singapura," kata Firhan
"Jadi, kamu bisa membayangkan atau 'reimagine' Singapura dari mural yang ada di Jakarta dan separuhnya lagi di Singapura, buat mereka yang ada di Singapura, mereka bisa membayangkan separuhnya lagi di Jakarta, ini adalah konsep yang unik untuk meluncurkan SingapoReimagine ini," lanjutnya.
Menariknya lagi, mural ini juga bisa dinikmati dengan memanfaatkan teknologi AugmentedReality (AR) yang tersedia langsung di lokasi. Kamu bisa menyaksikan dan memaknai langsung karya seni tersebut ataupun menjadikannya sebagai latar belakang untuk berfoto.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)