Geliatkan Kembali Pariwisata, Jepang Berencana Beri Subsidi untuk Wisatawan

26 Mei 2020 12:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung memotret bunga sakura yang mekar di area di Taman Ueno di Tokyo, Jepang, (19/3/2020). Foto: REUTERS/Issei Kato
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung memotret bunga sakura yang mekar di area di Taman Ueno di Tokyo, Jepang, (19/3/2020). Foto: REUTERS/Issei Kato
ADVERTISEMENT
Beberapa negara berencana mulai membuka kembali pariwisatanya yang sempat terhenti karena virus corona, tak terkecuali Jepang. Untuk menggeliatkan kembali pariwisata negaranya, Pemerintah Jepang berencana untuk memberi subsidi bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Matador Network, sebagaimana diberitakan The Japan Times pada Kamis (21/5), Kepala Badan Pariwisata Jepang, Hiroshi Tabata, mengatakan Pemerintah Jepang telah mengusulkan untuk menyubsidi setengah dari biaya wisatawan yang berkunjung ke negaranya.
Pengunjung mengenakan masker saat melihat bunga sakura di Taman Nasional Shinjuku Gyoen di Tokyo, Jepang, (15/3/2020). Foto: REUTERS/Stoyan Nenov
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Jepang akan mengalokasikan dana sekitar USD 12,5 miliar atau Rp 1,8 triliun.
Program tersebut akan diluncurkan secepatnya pada Juli jika angka infeksi virus corona terus mengalami penurunan.
Meski begitu, Pemerintah Jepang belum menjabarkan secara detail seperti apa program ini akan bekerja, biaya apa yang akan ditanggung, atau bagaimana subsidi akan didistribusikan. Sebab, hingga saat ini, Jepang masih memberlakukan lockdown yang melarang wisatawan ataupun warga negara asing memasuki negara tersebut.
Program itu membuat Jepang menjadi negara yang akan mengikuti jejak negara-negara lain untuk mendorong pariwisatanya pada musim panas ini.
Pengunjung memasuki Pachinko di Jepang yg tetap buka meski status darurat corona sudah diberlakukan di Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Bulan lalu, Pulau Sisilia di Italia mengumumkan program serupa. Pemerintah di sana akan mengganti biaya perjalanan wisatawan, mencakup setengah dari penerbangan mereka dan sepertiga dari biaya hotel mereka.
ADVERTISEMENT
Jepang menjadi salah satu negara yang terpukul pariwisatanya akibat pandemi COVID-189 Berdasarkan data terbaru, diperkirakan ada 2.900 wisatawan mengunjungi Jepang pada April tahun lalu. Jumlah tersebut turun hampir 99 persen akibat penyebaran virus corona.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.