Gen Z, Milenial, dan Influencer Wanita Terkuat dalam Pengembangan Wisata Halal

9 Juni 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi traveler perempuan muslim. Foto: frantic00/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi traveler perempuan muslim. Foto: frantic00/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kini sudah banyak negara yang memikirkan bagaimana mereka memajukan wisata halal di negaranya. Hal ini terlihat dari cukup besarnya populasi Muslim global yang berjumlah 23 persen.
ADVERTISEMENT
Populasi itu juga harus berbanding lurus dengan perkembangan wisata dan teknologi, agar bisa berdampak pada pengembangan wisata halal di tahun-tahun mendatang.
Dilansir TTG Asia, menurut laporan dari Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel (GMTI) 2022, yang dirilis 1 Juni lalu, pada tahun 2030 populasi Muslim dunia diperkirakan akan bertumbuh menjadi 27 persen.
"Populasi di bawah 40 tahun akan tumbuh dari 1,46 miliar orang pada 2022, menjadi 1,6 miliar orang pada 2030. Sementara kelompok kunci dari 20 hingga 25 tahun akan tumbuh dari 165 juta orang, menjadi 181 juta orang pada 2030," kata Pendiri dan CEO CrescentRating and HalalTrip, Fazal Bahardeen.
Ilustrasi anak muda healing. Foto: interstid/Shutterstock
"Itu artinya, kita akan mendapatkan segmen demografi yang sangat muda dan dinamis yang akan mempengaruhi industri perjalanan dan pariwisata," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Industri pariwisata harus memperhatikan wisatawan gen Z, generasi milenial, dan wanita yang diidentifikasi sebagai influencer terkuat dalam pengembangan pariwisata halal.
Sebab, laporan mencatat bahwa generasi milenial pada umumnya berpendidikan, paham teknologi, dan lebih sering melakukan penelitian sebelum melakukan perjalanan. Khususnya milenial Muslim, yang kerap mengadopsi pola perjalanan yang dicirikan oleh aksesibilitas, keterjangkauan, dan keaslian.
Ilustrasi Gen Z traveling di Eropa Foto: Dok. Booking.com
Sedangkan gen Z, mereka cenderung lebih realistis dan memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi. Biasanya kalangan ini akan lebih mementingkan adaptasi, keaslian, keterjangkauan, dan aksesibilitas dalam keputusan perjalanan mereka.
Tidak seperti generasi lain, kurangnya fasilitas yang Muslim-friendly tidak menghalangi gen Z untuk berlibur, atau mengikuti tur dengan tujuan tertentu.
Justru mereka menyesuaikan kebutuhan dengan lingkungan yang sedang dikunjungi, seperti beralih ke makanan vegetarian atau makanan instan, jika pilihan makanan halal sulit ditemukan.
Ilustrasi turis wanita di Venesia Foto: Shutter Stock
Terlepas dari gen z dan milenial, wisatawan wanita juga menjadi salah satu segmen paling cepat berkembangnya untuk pariwisata secara umum dan wisata halal. Wisatawan wanita juga lebih sering melakukan perjalanan solo.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam meramalkan pengembangan pariwisata halal, laporan GMTI 2022 mengharapkan jumlah wisatawan Muslim mencapai 140 juta pada 2023, dan kembali memulih seperti pada tahun 2019 sebesar 160 juta di 2024.