Gencar Penataan Kawasan, Labuan Bajo Ditargetkan Datangkan 1,5 Juta Wisatawan

1 November 2022 9:31 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).  Foto: Dok. ASDP
zoom-in-whitePerbesar
Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Foto: Dok. ASDP
ADVERTISEMENT
Labuan Bajo kini tengah menjadi destinasi wisata favorit banyak orang. Hal ini dilakukan karena Kemenparekraf melakukan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, yang juga merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) , Sandiaga Uno, menargetkan 1,5 juta wisatawan per tahun untuk datang ke Labuan Bajo.
Hal tersebut seiring dengan pengembangan dan penataan kawasan, serta infrastruktur di Labuan Bajo yang ditargetkan selesai pada 2024.
"Airport telah kita bangun, fasilitas juga sudah kita siapkan dan ini adalah investasi awal. Untuk penataan kawasan Labuan Bajo sudah dikucurkan Rp 4 triliun lebih dan fasilitasnya sudah bisa kita nikmati sekarang," kata Sandiaga Uno, dalam siaran pers yang diterima kumparan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, saat mengunjungi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo. Foto: Dok. Istimewa
Penataan yang dilakukan antara lain penataan bandara, pelabuhan peti kemas, pelabuhan pariwisata, waterfront, homestay, pengembangan SDM, produk ekraf, hingga event.
"Labuan Bajo kita targetkan selesai 2024 dan siap tinggal landas, transisi dari quantity menjadi quality tourism dan nantinya targetnya 1,5 juta kunjungan wisatawan per tahun. Labuan Bajo juga akan menjadi destinasi circular economy, serta pengembangan green tourism dan ecotourism dengan energi baru dan terbarukan," ujar Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Nantinya, setelah KTT G20 akan ada beberapa penerbangan internasional yang dibuka langsung dari beberapa negara ke Labuan Bajo, seperti Singapura, Australia, serta Kuala Lumpur.

Soal Kenaikan Tarif Taman Nasional Komodo

Ornamen komodo di Taman Nasional Komodo. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Sementara itu, salah satu destinasi wisata favorit di Labuan Bajo adalah Taman Nasional (TN) Komodo. Beberapa waktu ke belakang sempat terjadi pro kontra, karena naiknya harga tiket masuk TN Komodo yang terbilang cukup mahal.
Namun, pemerintah memutuskan untuk melakukan penundaan hingga Januari 2023 mendatang. Hal tersebut dilakukan untuk mendengarkan aspirasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo.
"Kita dihadapkan pada keputusan kebijakan biaya konservasi tersebut dan kita sudah saring (masukan dari pelaku parekraf), dan intinya harapannya agar disiapkan sistem atau skema opsional, bukan mengacu pada sistem yang mewajibkan, tapi memberikan opsi atau voluntary base untuk biaya tambahan konservasi," kata Sandiaga Uno.
Komodo yang ada di Taman Nasional Komodo . Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Mundurnya kenaikan tiket masuk TN Komodo ini berdampak terhadap kunjungan wisatawan. Sebab, hingga saat ini pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo belum mendapat booking-an dari wisatawan setelah tanggal 1 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
"Ini harus dikaji dan disosialisasikan masih ada waktu dua bulan, tapi kita ingin para pelaku parekraf mantap bahwa paket yang ditawarkan ini adalah paket yang sesuai dengan kekuatan pasar, buying power dari pasar," kata Sandiaga Uno
"Apalagi ada ancaman resesi tahun depan, ada ancaman perlambatan ekonomi, ini harus kita antisipasi, jangan sampai mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo. Kita akan finalkan, kita akan diskusikan dengan teman-teman di KLHK maupun di pemda dan pengelola Taman Nasional Komodo," pungkasnya.