Hanya Modal Sendok, Pria Ini Bagikan Cara Mudah Deteksi Keberadaan Hiu di Laut

17 April 2022 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wisata Ekstrem Menyelam Bersama Hiu Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wisata Ekstrem Menyelam Bersama Hiu Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang pria membagikan trik mudah untuk mendeteksi keberadaan hiu di laut. Menariknya, tak perlu alat yang ribet atau canggih, ia hanya menggunakan sendok untuk mengetahui keberadaan hiu.
ADVERTISEMENT
Dilansir Travel and Leisure, aksi pria bernama Josh Rinder, ini sempat viral di media sosial, setelah ia membagikan sebuah video cara mendeteksi hiu yang ada di sekitar kita. Ia juga mengatakan bahwa trik yang terkesan sangat sederhana ini bisa dilakukan siapa pun.
“Yang harus Anda lakukan hanyalah menggunakan sendok. Jadi saya mengambil sendok dan saya akan mencobanya. Saya akan melihat cara ini sungguhan,” ujarnya.
Ilustrasi serangan hiu. Foto: Shutterstock
Rinder menyebutkan cara melakukannya adalah dengan pergi ke dekat air, lalu mengambil air dengan sendok, lalu mencicipinya.
Menurutnya, jika kalian merasakan rasa seperti garam, berarti ada hiu di dalam air tersebut.
Setelah video tersebut tersebar di internet, semua orang menjadi heboh dan Rinder mengaku kepada The Charlotte Observer di 2018, bahwa dia sangat terkejut atas reaksi orang-orang.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir keluarga dan teman-teman saya akan merasakannya, tetapi videonya ternyata viral,” ujar Rinder.
Ilustrasi papan peringatan hiu di pantai. Foto: karen roach/shutterstock
Tentu saja, video tersebut dimaksudkan untuk konten lucu-lucuan saja.
Walau demikian, video yang viral tersebut mendapatkan tanggapan dari Konservasi Hiu Putih Atlantik. Melalui laman Facebook-nya, pihaknya mendukung metode Rinder dan menyebutkan bahwa itu adalah "trik yang bagus untuk mendeteksi hiu di sekitar", meskipun cara tersebut belum diketahui kebenarannya.
Lalu, sebenarnya bagaimana cara mendeteksi keberadaan hiu di laut?
Ilustrasi anak hiu. Foto: Shutter Stock
Dilansir National Geographic, para peneliti di Australia mengungkap cara yang efektif untuk mencegah kematian dan cedera akibat serangan hiu di perairan. Cara itu berupa penggunaan alat pencegah elektronik pribadi, yang diprediksi dapat menyelamatkan hingga 1.063 warga Australia di sepanjang garis pantai selama 50 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan ilmiah Royal Society Open Science, mereka menunjukkan bahwa meski gigitan hiu adalah peristiwa yang jarang, tetapi strategi risikonya adalah hal yang penting. Selain mengalami luka, mereka juga bisa mengalami gangguan stres atau trauma.
Ilustrasi papan peringatan hiu di pantai. Foto: Five Buck Photos/shutterstock
Sementara itu, sebelumnya para peneliti juga menganalisa gigitan hiu per kapita di seluruh Australia dalam rentang tahun 1900 hingga 2000. Dalam rentang itu, berdasarkan laporan Australian Shark Attack File, setidaknya ada 985 insiden serangan dari 20 spesies hiu berbeda.
Ada 985 insiden yang dilaporkan dalam Australian Shark Attack File dari tahun 1900 hingga 2020 dari 20 spesies berbeda.
Kemudian mereka mencoba mengembangkan model untuk memperkirakan dampak pencegahan dari alat pencegah elektronik terhadap hiu bila digunakan oleh pengguna di air. Dengan demikian, dapat diprediksi berapa banyak gigitan hiu yang bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Model-model ini dibuat dan digunakan berdasarkan data serangan hiu Australia yang telah dikumpulkan oleh Taronga Conservation Society Australia. Menerapkan beberapa pendekatan untuk mengurangi gigitan hiu melalui drone, pemantau akustik, simulasi, dan drumline SMART.
Proyeksi yang dibuat mampu memprediksi hingga tahun 2066, ketika populasi diperkirakan akan meningkat menjadi 49 juta jiwa.

Populasi Hiu Semakin Menurun

Lebih lanjut, World Wildlife Fund menyebutkan bahwa ada lebih dari 400 spesies hiu yang berenang di sekitar perairan di seluruh dunia.
Namun, sayangnya kehadiran makhluk laut tersebut sangat membutuhkan bantuan kita agar terus bertahan hidup.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Nature pada tahun 2021, menyebutkan bahwa populasi hiu global telah mengalami penurunan lebih dari 70 persen dalam kurun waktu 50 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
"Jika penurunan tidak berhenti, itu merupakan sebuah masalah," ujar seorang peneliti di Universitas Simon Fraser di Kanada dan penulis utama studi tersebut, Nathan Pacoureau.
"Semua yang ada di lautan sekarang sudah habis. Kita perlu tindakan proaktif untuk mencegah kepunahan total. Ini harus menjadi peringatan bagi para pembuat kebijakan,” pungkasnya.