Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Sandiaga Uno Usul Subsidi Silang
18 Juli 2022 20:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, ikut menyoroti mahalnya harga tiket pesawat yang masih terjadi belakangan ini. Mahalnya harga tiket pesawat ini tak hanya terjadi pada penerbangan domestik, tetapi juga rute-rute internasional.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah faktor yang diduga menjadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat. Mulai dari tingkat permintaan (demand) yang tinggi, hingga kurangnya armada yang sebelumnya banyak diistirahatkan akibat pandemi, diduga menjadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno, mengusulkan adanya subsidi silang untuk menyiasati mahalnya harga tiket pesawat.
Subsidi silang ini dikatakannya bukan berarti menaikkan penumpang kelas ekonomi ke kelas bisnis atau sebaliknya, tetapi mengemas harga tiket pesawat yang ditambahkan dalam sebuah paket-paket wisata.
"Oleh karena itu saya menawarkan konsep bagaimana kita subsidi silang. Tapi subsidi silang itu di-lead oleh event organizer yang sedang merancang beberapa kegiatan ini, untuk mem-bundling kegiatan kegiatan pariwisata itu. Mungkin kalau boleh dibilang cross subsidinya ini terjadi antara total biaya secara keseluruhan, karena ada beberapa kegiatan (wisata) yang mungkin bisa menambah nilai," ujar Sandiaga, saat ditemui kumparan di acara Weekly Press Briefing Kemenparekraf yang digelar secara hybrid, Senin (18/7).
ADVERTISEMENT
Skema subsidi silang ini memungkinkan adanya penjualan paket-paket wisata yang mencakup event, destinasi, akomodasi, hingga tiket pesawat. Untuk itu, diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya pengelola tempat wisata, penyelenggara event, dan pihak maskapai penerbangan.
Sandiaga mengatakan bahwa ide tersebut muncul saat ia menghadiri salah satu side event G20 di Nusa Dua, Bali. Saat itu, acara tersebut dihadiri oleh 1.100 partisipan dari seluruh dunia.
"Selain daripada berkegiatan konferensi, mereka juga melakukan kegiatan wisata. Sebagian dari mereka belum pulang, nih, sudah hampir 3 minggu lebih. Nah, konsep-konsep seperti ini yang mereka bisa ditawarkan, apakah akan dapat di-bundling biaya mereka, kunjungan ke Bali atau destinasi lainnya lebih lama," ungkap Sandiaga.
"Karena lebih lama biaya yang mereka keluarkan dari tiket pesawat itu juga relatif lebih bisa terdistribusi dengan biaya-biaya lain, seperti akomodasi kegiatan yang ramah lingkungan dan lain sebagainya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tantangan Industri Penerbangan
Sandiaga tak menampik bahwa industri penerbangan saat ini tengah menghadapi tantangan, karena pandemi COVID-19. Bisnis industri penerbangan yang tersungkur tak dipungkiri menyebabkan banyak perusahaan merumahkan karyawannya
Ia pun berharap subsidi silang dapat mendorong pemulihan industri penerbangan. Dengan catatan, masyarakat bisa memperoleh harga tiket yang lebih terjangkau.
"Bahwa industri penerbangan dua tahun terakhir ini berat sekali dan kalau mereka diminta untuk menanggung beban biaya, karena kenaikan avtur dan juga kenaikan biaya operasional. Pasti akan sangat berat, baru saja kita merestrukturisasi Garuda, dan Garuda dalam proses penyehatan. Tentunya industri penerbangan lainnya dalam keadaan yang sangat sulit pada posisi sekarang menghadapi tantangan," papar Sandiaga.
Untuk itu, ia pun memberikan tantangan kepada para event organizer dan juga stake holder terkait untuk mengemas paket-paket menarik yang bisa ditawarkan untuk wisatawan. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi salah satu solusi untuk menyiasati harga tiket yang mahal.
ADVERTISEMENT
"Ini challenge (tantangan) saya kepada para event organizer dan ternyata sebagian sudah mulai memikirkan, dan karena pemerintah juga tidak akan memiliki pendanaan yang lebih, kita bisa mendorongnya dalam bentuk-bentuk aktivasi daripada event. Nah, event-event ini yang kita tawarkan para profesional event organizer ini untuk mencari, sehingga tidak tidak terlalu berdampak peningkatan daripada harga tiket," ujar Sandiaga.
"Saya men-challenge justru dari para pelaku industri ini untuk bisa menyikapi. Jangan karena keterbatasan jumlah penerbangan dan jumlah kursi yang tersedia akibat meningkatnya avtur, justru menurunkan secara signifikan kunjungan wisatawan yang sekarang ini momentumnya sangat bertumbuh secara meyakinkan," pungkasnya.