Hari Pertama Pembukaan Gunung Semeru Sepi Peminat, Hanya 16 Pendaki

2 Oktober 2020 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan di sekitar Ranu Kumbolo Gunung Semeru Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan di sekitar Ranu Kumbolo Gunung Semeru Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau TNBTS resmi membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru pada Kamis (1/10). Namun, pembukaan di hari pertama ini sepi pendaki.
ADVERTISEMENT
Pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu sempat ditutup selama setahun pasca-kebakaran hutan dan lahan pada akhir September 2019, disusul program tahunan untuk pemulihan ekosistem TNBTS pada Januari sampai Maret 2020.
Penutupan jalur pendakian negeri di atas awan itu semakin panjang sejak pandemi COVID-19 mulai terjadi pada Maret lalu.
Kepala Subbagian Data, Evaluasi Laporan, dan Hubungan Masyarakat, BB TNBTS, Sarif Hidayat, mengungkapkan, jumlah pendaki Gunung Semeru di hari pertama hanya 16 orang.
''Untuk hari pertama, berdasarkan data online yang kami miliki hanya 16 orang pendaki,'' kata Syarif, di Kota Malang, sebagaimana dikutip Antara.
Ilustrasi pendaki di Gunung Semeru Foto: Shutter Stock
Syarif mengatakan, minimnya pendaki ke Gunung Semeru kemungkinan karena waktu pembukaan bukan hari favorit bagi para pendaki.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, waktu pembukaan pada Kamis (1/10) masih merupakan hari kerja. Selain itu, para pendaki juga tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan persiapan pendakian pada hari pertama.
''Hari kami mungkin bisa jadi bukan hari favorit pendaki, masih hari kerja. Atau, ada juga karena waktu pembukaan booking online, dan persiapan minim,'' kata Syarif.
Ilustrasi pendakian Gunung Semeru Foto: Shutter stock
Lebih lanjut, Sarif membandingkan total pendaki yang telah mendaftar daring dari 2 sampai 5 Oktober 2020. Hasilnya, kuota pendaki di akhir pekan sudah memenuhi kapasitas yang telah ditentukan.
Pendaki hanya diperkenankan melakukan aktivitasnya di Semeru maksimal dua hari satu malam. Saat ini, pendakian Gunung Semeru juga dibatasi sebanyak 120 orang per hari atau 20 persen dari total kapasitas.
ADVERTISEMENT
''Untuk tanggal 2 hingga 5 Oktober, sudah penuh untuk 120 orang pendaki,'' ujar Syarif.
Bagi pendaki yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru, harus melakukan booking online pada situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.
Oro-Oro Ombo, Gunung Semeru Foto: Flickr / Rahmat
Para pendaki juga diwajibkan membawa surat keterangan sehat dari dokter, yang menyatakan bebas Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan stempel basah yang berlaku paling lama tiga hari sebelum pendakian. Kemudian, pendaki yang diizinkan berusia minimal 10 tahun dan maksimal 60 tahun.
Para pendaki juga diimbau untuk membawa obat-obatan pribadi dan cairan pembersih tangan, serta membawa cadangan masker minimal 4 buah. Sementara itu, bagi pendaki yang ingin mendirikan tenda hanya diperbolehkan di Ranu Kumbolo dan Kalimati.
Kemudian, tenda yang dipergunakan, hanya boleh diisi maksimal 50 persen dari kapasitas, serta ada jarak minimal mendirikan tenda sejauh dua meter. Aturan lainnya, batas akhir pendakian yang diizinkan adalah kawasan Kalimati, sesuai dengan arahan Pos Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Sawur Lumajang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Sebelum Gunung Semeru, BB TNBTS terlebih dahulu membuka wisata Gunung Bromo pada 28 Agustus 2020. Pembukaan ini telah melalui berbagai tahapan dengan sejumlah pihak termasuk diskusi dengan para kepala daerah. Hasilnya, Gunung Bromo diizinkan buka dengan syarat penerapan protokol kesehatan COVID-19.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).