Hotel Milik Gary Neville dan Ryan Giggs Diubah Jadi RS Pasien Corona

21 Maret 2020 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Hotel Football Foto: Shutte Stock
zoom-in-whitePerbesar
The Hotel Football Foto: Shutte Stock
ADVERTISEMENT
Jumlah penderita virus corona terus meningkat setiap harinya. Hal itu membuat banyak rumah sakit hampir di seluruh dunia kewalahan menerima pasien yang kian bertambah.
ADVERTISEMENT
Menghadapi lonjakan itu, banyak hotel-hotel di dunia mengubah layanan untuk perawatan pasien COVID-19.
Di antaranya ada mantan pesebak bola dunia Gary Neville dan Ryan Giggs yang menyulap hotelnya menjadi rumah sakit khusus corona. Hotel tersebut adalah Stock Exchange Hotel dan Hotel Football di Old Trafford, Inggris.
Hotel Football di dekat Old Trafford. Foto: Hotel Football via Facebook.
Hotel tersebut disediakan untuk layanan kesehatan National Health Service (NHS) yang melakukan perawatan medis untuk pasien COVID-19. Keduanya akan menyediakan 176 kamar gratis untuk pasien virus corona.
"Dengan menawarkan kedua hotel kami tanpa biaya ke layanan kesehatan, kami berharap ini memberikan dukungan kepada para profesional kesehatan di saat mereka membutuhkannya," kata Neville.
Hotel-hotel di Inggris lainnya yang akan mengikuti jejak Neville dan Giggs adalah Hilton, Travel Lodge dan Best Western Great Britain yang berencana menyediakan akomodasi. Hotel-hotel tersebut sedang dalam pertimbangan mempersiapkan logistik dan keselamatan tamu hotel lainnya.
ADVERTISEMENT
Miliarder dan pemilik klub sepakbola Chelsea, Roman Abramovich, juga menawarkan bantuan, dengan membayar kamar hotel untuk penginapan para pekerja medis NHS di Stamford Bridge Millennium Hotel. Dengan banyaknya bantuan yang datang, menandaki Inggris sedang membutuhkan banyak bantuan akomodasi untuk merawat pasien virus corona.
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: Reuters / Dylan Martinez Livepic
Wabah virus corona tentu berdampak dengan sektor pariwisata di dunia. Rencana liburan melalui travel agent dan pemesanan hotel mengalami pembatalan massal. Selain itu, hampir seluruh penerbangan di dunia dibatalkan karena adanya kondisi ini.
Ketika hotel-hotel kosong, beberapa tokoh industri perjalanan menawarkan diri untuk membantu memerangi krisis. Banyak kamar yang dulunya menampung para wisatawan akan segera menjadi akomodasi bagi dokter dan perawat, dan beberapa bahkan diubah menjadi bangsal rumah sakit darurat.
Warga menggunakan masker berjalan melintasi jalan Passeig de Colom yang sepi di Barcelona, Spanyol. Foto: REUTERS / Nacho Doce
Selama Spanyol di lockdown, 350 kamar hotel di Gran Hotel Colon Madrid akan menampung para pasien yang terinfeksi virus corona. Hal ini dilakukan untuk membantu sarana pelayanan kesehatan publik yang sedang memerangi virus mematikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan penderita virus corona tertinggi, Italia telah meminta para pelaku bisnis perhotelan di dekat fasilitas medis untuk membuat kebijakan menyediakan fasilitas kepada para rumah sakit.
Pengendara skuter listrik melintasi jalanan yang sepi di Roma, Italia. Foto: REUTERS/Remo Casilli
Virus corona sedang menjadi perhatian khusus dunia. Untuk mencegah penyebaran wabah virus COVID-19, banyak negara diisolasi. Baru-baru ini Uni Eropa akan menutup seluruh akses ke zona Schengen. Hal itu disampaikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam pidatonya, Selasa (17/3).
Macron mengatakan bahwa langkah itu diambil tidak hanya oleh satu pihak saja, tetapi sudah melalui tahapan koordinasi dengan anggota Uni Eropa lainnya.
Penutupan akses ke negara-negara Schengen dianggap sebagai upaya drastis untuk mengekang pandemi virus corona yang mematikan. Terlebih mengingat virus ini telah membunuh ribuan warga dunia dan menghancurkan sendi-sendi ekonomi.
ADVERTISEMENT