Hotel Tempat Pemerkosaan Muslim Bosnia Masuk ke Google, Masyarakat Lempar Petisi

26 Agustus 2020 18:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Visegrad  di Bosnia  Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Kota Visegrad di Bosnia Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Visegrad, salah satu kota di Bosnia memiliki pemandangan hamparan ladang hijau yang tenang, khas kota kecil di Eropa. Namun, kota ini memiliki sejarah kelam tentang pemerkosaan dan pembunuhan etnis Muslim Bosnia.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1992, diperkirakan pasukan Serbia menangkap dan memperkosa sedikitnya 200 wanita yang sebagian besar Muslim Bosnia di Hotel Vilina Vlas. Hal itu disampaikan Bakira Hasecic, Presiden Asosiasi Perempuan Korban Perang (WVW) Bosnia dan korban pemerkosaan dari Visegrad.
Beberapa korban berusia 14 tahun, sedangkan anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun berhasil selamat. Suami, saudara dan anak laki-laki mereka juga disiksa dan dibunuh di hotel tersebut. Tragedi itu hingga saat ini menjadi sejarah hitam warga Bosnia, khususnya para korban.
Namun, Republika Srpska-- bagian dari wilayah Bosnia-- mempromosikan Vilina Vlas sebagai destinasi wisata wilayah Kota Andricgrad. Program wisata itu dibuat berdasarkan Perjanjian Perdamaian Dayton yang mengakhiri konflik berdarah negara itu pada awal 1990-an.
Hotel Vilina Vlas, Bosnia Foto: Instagram Vilina Vlas
Dilansir Al Jazeera, kampanye yang memiliki slogan ''Kami menunggumu di Visegrad” itu langsung disambut oleh petisi online oleh masyarakat Bosnia. Petisi itu meminta Google untuk menghapus Hotel Vilina Vlas sebagai situs wisata dari pencarian Google dan Google Maps. Hingga saat ini, petisi tersebut telah mengumpulkan 25.000 tanda tangan.
ADVERTISEMENT
"Google yang terhormat, jika seseorang memutuskan untuk mengubah kamp konsentrasi Auschwitz-Birkenau menjadi tempat peristirahatan yang sempurna untuk 'liburan akhir pekan yang santai', apakah Anda akan mengizinkan mereka mempromosikannya di Google? Apakah Anda mengizinkannya untuk muncul di peta Google sebagai fasilitas wisata?," isi petisi tersebut.
Hotel Vilina Vlas, Bosnia Foto: Instagram: Vilina Vlas
Petisi itu diluncurkan oleh Amela Trokic dari Bosnia. "Sejak perang Bosnia pada 1990-an tidak banyak yang berubah di hotel dan para tamu dapat memilih untuk tidur di salah satu dari banyak kamar atau 160 tempat tidur yang tersedia; kamar dan tempat tidur yang sama di mana wanita diperkosa dan pria disiksa, dipukuli dan dibunuh seperti furniturnya tetap sama," ujar Trokic, membacakan kembali petisi itu,
ADVERTISEMENT
"Meskipun kami tidak dapat menghentikan orang-orang yang gila mental untuk secara sadar mengunjungi dan tinggal di gedung yang menjijikkan ini, kami dapat menghentikan promosi aktifnya," lanjutnya.
Trokic mengatakan kepada Al Jazeera bahwa temannya telah menghubungi Trip Advisor bulan lalu, memberi tahu mereka mengapa hotel itu harus dihapus dari daftar. Namun, situs web pemesanan penginapan tersebut mengatakan tidak akan menghapus daftar akomodasi jika tempat tersebut masih beroperasi.
Menurut laporan Al Jazeera, banyak turis asing yang menginap di hotel tersebut dan tidak menyadari tragedi penyiksaan yang sempat terjadi di lokasi tersebut, termasuk aktris Australia Kym Vercoe pada tahun 2008.
Kota Visegrad, Bosnia Foto: Shutter stock
Presiden WVW Bakira Hasecic, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa paramiliter Serbia melakukan pemerkosaan massal dan brutal terhadap perempuan, serta anak perempuan selama empat bulan di hotel pada tahun 1992, di mana para korban juga dibunuh dan lima korban bunuh diri. Salah satunya, Jasmina Ahmetspahic, yang berusia 24 tahun, bunuh diri dengan melompat dari lantai tiga hotel setelah berulang kali disiksa dan diperkosa.
ADVERTISEMENT
"Semua tamu yang menginap di kamar di Vilina Vlas - jika mereka tidak tahu, mereka tahu sekarang ... Mereka tidur di tempat tidur, tempat perempuan diperkosa dan berenang di kolam tempat orang-orang dibunuh," kata Hasecic.
"Pihak berwenang Visegrad, Republika Srpska tidak ingin berbicara tentang topik penyiksaan di hotel dan staf hotel tidak ingin memberi tahu tamu kebenaran tentang apa yang terjadi di kamar-kamar ini," imbuh Hasecic.
Hasecic juga mengatakan bahwa sebuah tugu peringatan harus ditambahkan ke situs tersebut. Hasecic mengusulkan jalan yang menuju ke hotel harus diganti namanya untuk menghormati Jasmina Ahmetspahic.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).