Hub Maritime Tourism Diharapkan Mampu Menambah Lama Waktu Tinggal Turis Asing

16 Februari 2020 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan bahagia saat berlayar dengan kapal pesiar Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan bahagia saat berlayar dengan kapal pesiar Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hub Maritime Tourism yang dikembangkan di Benoa diharapkan mampu meningkatkan lama kunjungan wisatawan mancanegara, terutama wisatawan cruise atau kapal pesiar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo III (Persero) Doso Agung mengatakan, selain volume atau jumlah kapasitas penumpang, salah satu persolan pariwisata di Indonesia adalah bagaimana meningkatkan lama kunjungan wisatawan di suatu daerah.
“Di Indonesia, kami memiliki beberapa pelabuhan untuk tourism di Semarang, Benoa, dan sebagainya rata-rata hanya 6 sampai 8 jam. Artinya, persoalan pariwisata Indonesia adalah selain volume, juga bagaimana mereka spend lebih lama di masing-masing kota yang dituju,” ujar Doso saat ditemui kumparan di Hotel Inaya Putri, Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan) saat Rapat Koordinasi Rencana Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Hote Inaya, Nusa Dua Bali, Jumat (14/2). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Doso pun menuturkan bahwa Indonesia menempati peringkat 6 sebagai negara dengan pertumbuhan wisata kapal pesiar terbesar di Asia. Dengan total jumlah penumpang mencapai 4 juta lebih dengan pergerakan wisatawan 13 juta per destinasi, yang artinya, rata-rata turis di negara lain itu stay selama 3 hari.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, kalau kita lihat turis Prancis misalkan, datang dengan cruise ke Benoa, dia hanya di luar kemudian ke Singapura, tidak bisa dialihkan menuju pelabuhan. Sehingga, kita memerlukan Hub Maritim Tourism sebagai interchange pergantian cruise menuju Indonesia,” lanjut Doso.
Untuk itu, pengembangan Hub Maritime Tourism di Benoa dengan pembangunan Benoa Cruie Terminal diharapkan bisa menambah lama kunjungan wisatawan. Sebab, tak hanya sebagai tempat kapal pesiar saja, Benoa Cruie Terminal juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas menarik bagi wisatawan.
Banana boat, salah satu atraksi yang bisa dilakukan di Tanjung Benoa, Bali. Foto: Dok. Shutterstock
Menteri BUMN, Erick Tohir, mengatakan bahwa pembangunan Hub Maritim Tourism di Benoa nantinya diharapkan bisa menjadi sebuah daya tarik wisata baru.
“Kita pastikan kita ramah dengan alam, ada ekosistem dibangun di situ, ada hutan kota, ada pula taman bunga yang indah. Jadi, ketertarikan orang, apalagi orang dari pesawat mendarat, sudah melihat ini,” ujar Erick.
ADVERTISEMENT
Terminal kapal pesiar yang dikembangkan Pelindo III juga disiapkan untuk menjadi tempat memasarkan produk-produk unggulan nasional kepada para turis asing.
“Kita mau khususnya zona satu, semua produk lokal. Tidak ada produk asing. Karena itu keterlibatan pengusaha lokal, swasta, atau semua yang lain yang bisa bersinergi dengan proyek ini kita sangat terbuka,” ujar Erick Thohir.
Ilustrasi Kapal Pesiar Foto: Wikimedia Commons
Sementara itu, Doso menambahkan terminal kapal pesiar di Benoa juga dapat meningkatkan jumlah kapal pesiar yang berlabuh di Indonesia.
“Pembangunan ini akan meningkatkan kapasitas kunjungan kapal dari 60 menjadi 600 call, waktunya nanti, dan juga peningkatan capacity kurang lebih 3,2 juta pax,” imbuh Doso.
Lebih lanjut, Doso mengungkapkan nantinya pihaknya juga akan hadirkan pelayanan untuk kapal-kapal yacht yang selama ini belum dikenal di Indonesia.
Ilustrasi wisatawan yang sedang liburan Foto: Shutterstock
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio pun mengapresiasi pengembangan Hub Maritime Tourism di Benoa. Hal tersebut tentu akan menambah daya tarik pariwisata Indonesia di mata wisatawan mancanegara.
ADVERTISEMENT
“Tentunya, pembangunan Maritim Tourism Hub di Benoa ini adalah salah satu upaya untuk membuat sebuah daya tarik inbound buat Indonesia melalui tourism hub. Ini punya potensinya yang luar biasa, makanya saya sangat mengapresiasi sekali,” pungkas Wishnutama.