Imbas Corona, Kepala BI Bali: Meski Kunjungan Wisman Turun Kita Masih Optimistis
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski mengalami penurunan wisatawan, Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, mengungkapkan bahwa dampak ekonomi yang dialami Indonesia masih relatif lebih kecil dibanding negara-negara Asia lainnya.
“Virus corona berpotensi memberi tekanan karena Tiongkok sebagai penopang ekonomi terbesar kedua dunia. Bloomberg memperkirakan pertumbuhan ekonomi Asia paling terdampak pada negara Taiwan, Thailand, dan Korea. Sementara dampak terhadap Indonesia relatif minim, yaitu -0,13 persen,” kata Trisno, saat ditemui kumparan di Graha Tirta Gangga, Gedung Perwakilan BI Bali , Kamis (13/2).
Meski begitu, Trisno tak menampik virus corona menyebabkan angka kunjungan wisatawan di Bali menurun. Apalagi, China sebagai negara pusat virus corona merupakan penyumbang wisatawan terbesar kedua di Bali, yaitu sekitar 1,18 juta atau 19 persen dari jumlah keseluruhan wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
“Hasil survei BI sampai dengan tanggal 8 Februari (setelah ada corona) mengindikasikan masih ada optimisme, meski menurun,” lanjut Trisno.
Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada 2018 lalu mencapai 6,07 juta orang. Sedangkan di tahun 2019 mengalami peningkatan sebanyak 6,27 juta wisatawan.
“Wisatawan di Bali mencapai 6,27 juta wisman dan naik dibandingkan tahun (2018) lalu. Naik 3,36 persen,” papar Trisna.
Terkait imbas corona, Trisno mengatakan bahwa pasar domestik masih ada, meski pasar mancanegara mengalami penurunan. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan wisata MICE di Bali.
“Kita mesti mencari jalan keluar untuk mengatasi ini dengan memaksimalkan MICE yang di luar negeri (untuk dibawa ke Bali),” pungkas Trisno.