Inggris Kembangkan Paspor Vaksin untuk Penduduk yang Telah Menerima Vaksinasi

13 Januari 2021 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Margaret Keenan, pasien pertama di Inggris yang menerima vaksin corona Pfizer di Rumah Sakit Universitas, di Coventry, Inggris, pada 8 Desember 2020. Foto: Jacob King /Pool/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Margaret Keenan, pasien pertama di Inggris yang menerima vaksin corona Pfizer di Rumah Sakit Universitas, di Coventry, Inggris, pada 8 Desember 2020. Foto: Jacob King /Pool/REUTERS
ADVERTISEMENT
Lebih dari 100 ribu penduduk Inggris telah menerima suntikan pertama vaksin COVID-19. Inggris menjadi negara pertama di dunia yang melakukan vaksinasi virus corona dengan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech.
ADVERTISEMENT
Setelah menerima vaksin COVID-19, pemerintah Inggris akan memberikan paspor vaksin kepada 140 ribu orang yang telah disuntik. Paspor yang dibuat oleh firma biometrik iProov dan firma keamanan siber Mvine ini nantinya digunakan sebagai ''tiket'', atau akses yang dapat digunakan penduduk Inggris yang ingin makan di restoran, nonton konser, bioskop, hingga membeli tiket pesawat.
Dilansir Daily Mail, paspor tersebut juga sebagai dokumen resmi secara digital yang membuktikan bahwa mereka telah mendapat vaksin tahap pertama, kedua, atau tidak sama sekali. Meskipun Departemen Kesehatan mengatakan belum secara pasti akan mengeluarkan jenis paspor baru tersebut, lembaga pendanaan sains dan penelitian Pemerintah, Innovate UK, telah menyalurkan 75 ribu poundsterling untuk menggarap proyek tersebut.
Ilustrasi Paspor Inggris Foto: Shutter Stock
Uji coba paspor vaksin yang diluncurkan pemerintah Inggris itu akan berada di bawah tanggung jawab dua direktur kesehatan masyarakat di otoritas lokal, dan diperkirakan akan berlangsung mulai Maret hingga proses vaksinasi nasional tahap ketiga selesai.
ADVERTISEMENT
Kebijakan meluncurkan paspor vaksin ini diharapkan dapat mempermudah National Health Service (NHS) dalam melacak jumlah orang telah divaksinasi pada tahap-tahap tertentu. Ide peluncuran paspor ini muncul setelah banyak negara yang telah memberikan vaksin kepada penduduknya, dengan harapan bisa kembali membuka wilayahnya demi pemulihan ekonomi.
Namun, lantaran proses vaksinasi yang masih dini dan aturan bepergian antarnegara masih berbeda, Daniel Burnham, Spesialis Operasi dan Penerbangan Murah Scott, mengatakan bahwa dia tidak berharap urusan bepergian menjadi "mudah" sampai setidaknya hingga 2022.
"Paspor vaksin tak membuat protokol kesehatan hilang," kata Burnham, seperti dikutip dari Travel and Leisure.
Seorang petugas medis mengisi jarum suntik dengan vaksin Sputnik V. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
Hingga saat ini paspor vaksin belum menjadi syarat bepergian seperti paspor dan visa. Namun, konsep dan pengembangannya telah banyak dibicarakan, terutama soal formatnya dan data yang dibagikan.
ADVERTISEMENT
Selain Inggris, negara-negara lainnya juga berencana mengeluarkan paspor vaksin bagi orang-orang yang telah menerima vaksin COVID-19. Denmark dan Arab Saudi menjadi negara yang akan meluncurkan paspor vaksin digital dalam waktu dekat.
Kementerian kesehatan Arab Saudi meluncurkan layanan paspor kesehatan digital untuk mencatat para penerima vaksin COVID-19. Paspor ini tersedia di aplikasi Tawakkalna milik Kementerian Kesehatan. Layanan ini bertujuan memastikan setiap penerima telah mendapatkan dua dosis vaksin dan memiliki kekebalan dari virus corona.
Sementara itu, paspor vaksin digital yang dikeluarkan pemerintah Denmark nantinya memungkinkan para penerima vaksin melakukan perjalanan ke negara-negara di mana dokumentasi semacam itu diperlukan selama pandemi. Pemerintah berharap paspor vaksin ini bisa diluncurkan di bulan-bulan pertama tahun 2021 dengan cara diakses melalui situs web kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).