Ini 5 Desa Wisata Spesial di Indonesia Menurut Sandiaga Uno

12 April 2021 18:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Desa wisata menjadi salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk memulihkan pariwisata di tengah pandemi. Dari ratusan bahkan ribuan desa wisata di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyebut ada lima desa wisata yang menurutnya spesial karena menyuguhkan keunikan bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang spesial banget, rekomendasi saya adalah Desa Wisata Penglipuran di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali yang menjadi desa terbersih di dunia. Kedua, adalah Desa Wisata Lerep di Kabupaten semarang, daya tariknya tempo dulu dan menyajikan kuliner khas termasuk duren yang lagi hits dan desa agrobisnis ini menyediakan ekosistem eco tourism yang sangat digemari," kata Sandiaga, dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf yang digelar, Senin (12/4).
Menparekraf Sandiaga Uno di Danau Toba Foto: Dok. Kemenparekraf
Selain kedua desa wisata tersebut, Sandiaga, mengatakan bahwa ada desa wisata unik yang selalu menjadi favorit wisatawan, yaitu Desa Sade yang terletak di Rembitan, Lombok Tengah.
"Ini desa wisata yang selalu menjadi favorit karena memiliki produk ekonomi kreatif (ekraf) seperti tenun dan tari-tarian khas suku sasak yang merupakan suku asli dari Lombok," lanjut Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Desa Wisata Osing Kemiren menjadi salah satu desa wisata yang menurut Sandiaga, juga memiliki keunikan tersendiri dari desa wisata lainnya. Desa yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, ini merupakan desa wisata yang menjadi tempat tinggal Suku Osing, suku asli di Banyuwangi.
Masyarakat Osing di Kemiren, Banyuwangi Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Masyarakat Osing di Desa Kemiren ini punya tradisi khas yang sudah dijalankan turun temurun dan masih asri. Ada kopinya yang menarik dan ada juga daya tarik bercocok tanam, menumbuk padi sampai warisan budaya asli Suku Osing," tutur Sandiaga.
Kemudian, desa wisata terakhir yang menurut Sandiaga, spesial berada di daerah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dekat dengan Labuan Bajo. Desa tersebut ialah Desa Liang Ndara.
Ilustrasi Desa. Foto: Pixabay - @For_the_people
"Desa Liang Ndara ini daya tarik utamanya adalah pertunjukkan Caci (tari perang dengan cambuk), bahkan sebagian besar wisatawan mengunjungi desa ini hanya untuk menyaksikan pertunjukan caci, tarian tradisional ini hanya dapat ditemukan di Desa Liang Ndara," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menariknya, saat berada di desa ini, wisatawan juga akan menyaksikan pembuatan kerajinan tangan yang dilakukan para perempuan di NTT, sekaligus membeli hasil karya seperti kain tenun Flores yang khas.
Sandiaga Uno saat mengunjungi Dusun Butuh, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (3/4). Foto: Dok. Kemenparekraf
Meski demikian, Sandiaga mengatakan bahwa lima desa wisata ini diharapkan dapat memicu desa-desa wisata lainnya untuk berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Sebab, Kemenparekraf dalam hal ini menargetkan 244 desa wisata maju dan desa wisata mandiri di 2024
"Lima yang menjadi top five list bukan dari Kemenparekraf, tapi dari kami pribadi. Tentunya Kemenparekraf membuka semua rekomendasi bagi pengelola desa wisata, karena ini menjadi game changer di tengah pandemi," kata Sandiaga.
"Kalau lima rekomendasi desa wisata kebetulan yang dekat dari kita tinggal adalah destinasi yang ada di Destinasi Super Prioritas. Jadi mungkin kalau kita bisa lihat desa wisata di Danau Toba, Borobudur dan Mandalika, desa wisata di Labuan Bajo dan desa wisata di Likupang. Jadi silakan mengunjungi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)