Ini Alasan Mengapa Tak Ada Lantai 13 di Hotel

24 April 2021 8:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Lift Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lift Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Mungkin Anda kerap bertanya-tanya mengapa tidak ada tombol 13 dalam lift hotel. Jawabannya sangat sederhana, hal itu karena lantai 13 sengaja dibuat tidak ada.
ADVERTISEMENT
Dilansir Travel and Leisure, angka 13 di tombol lift dianggap sebagai sebuah fobia para manajemen hotel yang berhubungan dengan angka kurang beruntung. Fobia ini disebut dengan triskaidekaphobia, di mana seseorang memiliki kecemasan berlebihan terhadap angka 13.
Melihat hal tersebut, banyak hotel-hotel yang mempertimbangkan untuk melewatkan lantai 13 demi meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Mungkin langkah tersebut telihat sepele.
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutter Stock
Bagi para ahli numerologi, 13 memang dianggap sebagai angka sial di mana letaknya tepat setelah angka 12 yang dikenal dengan angka lengkap. Misalnya saja, dalam satu tahun terdapat 12 bulan, 12 zodiak, 12 dewa Olympus, 12 pekerja Hercules, dan lainnya.
Sedangkan angka 13 diasosiasikan dengan nasib buruk karena angka ini memiliki kekurangan yang akhirnya menimbulkan keresahan. Bukan hanya para pihak hotel, beberapa tamu pun merasa horor ketika menginap di lantai 13.
ADVERTISEMENT
Namun berdasarkan penelitian Gollup Poll pada tahun 2007, 13 persen responden mengatakan bahwa mereka merasa tidak nyaman saat tinggal di lantai 13 sebuah hotel. Secara rasional, tentu hotel yang memiliki lantai di atas 12 tentu memiliki lantai 13.
Ilustrasi resepsionis hotel memberikan kartu akses kamar pada tamu. Foto: Shutter Stock
Namun untuk menyiasati hal tersebut, umumnya hotel akan menyingkirkan angka 13 dan menamainya dengan angka dan istilah lainnya. Misal, banyak bangunan di Kota New York yang mengganti angka 13 dengan "12B" atau "14A".
Sebuah survei yang dilakukan oleh CityReality menemukan bahwa dari 629 bangunan kondominium yang terdaftar memiliki 13 lantai atau lebih, hanya 55 bangunan yang benar-benar menamai lantai 13.
Itu berarti 91 persen bangunan lainnya menamai lantai 13 dengan istilah lainnya untuk mengurangi esensi “menyeramkan”, dengan harapan bisa menarik calon pembeli ataupun penyewa.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).