Jalur Rempah Indonesia Diusulkan Jadi Warisan Dunia UNESCO

22 September 2020 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rempah-rempah untuk jamu. Foto: ExplorerBob via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rempah-rempah untuk jamu. Foto: ExplorerBob via Pixabay
ADVERTISEMENT
Sejak dahulu Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun akan segera mengusulkan jalur rempah Indonesia sebagai warisan dunia atau world heritage ke UNESCO.
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Program Jalur Rempah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ananto K Seta, mengatakan pihaknya tidak sendiri dalam mengusulkan program tersebut ke UNESCO, tetapi juga menggandeng negara-negara serumpun yang memiliki sejarah jejak jalur rempah, di antaranya Srilanka, India, Madagaskar serta Grenada.
"Kita siap mengusulkan Jalur Rempah ke UNESCO pada November 2020. Jalur rempah ini program identitas Indonesia yang selama ini banyak dilupakan orang," kata Ananto dilansir Antara, Selasa (22/9).
Ilustrasi rempah-rempah khas Indonesia Foto: Dok.Shutterstock
Usulan tersebut, menurut Ananto, bukan sekadar 'legacy' atau peninggalan dari masa 4.500 tahun lalu, tetapi juga menyangkut peremajaan ladang, industri obat herbal serta paket pariwisata.
Melalui usulan tersebut, pihaknya berupaya merekonstruksi perdagangan rempah di Nusantara yang berlangsung berabad-abad lalu dengan harapan dapat mendorong kemajuan perekonomian demi kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ananto menyebutkan dua alasan untuk menghidupkan kembali kehangatan cita rasa rempah melalui program Jalur Rempah, terutama dari rempahnya sendiri, karena menurutnya Indonesia adalah tempat satu-satunya di muka Bumi yang dipilih Tuhan untuk tumbuhnya rempah-rempah.
Gugus Kepulauan Tidore ketika senja Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
"Contohnya pala di Pulau Banda, Provinsi Maluku dan cengkih di Ternate (Maluku Utara). Pala dan cengkih turut berkontribusi pada sejarah peradaban dunia," ujarnya.
Selain itu, jalur rempah saat itu menjadi cikal bakal perdagangan komoditas yang dilakukan nenek moyang bangsa Indonesia dengan melintasi pulau dan melibatkan beragam suku. Rutenya dimulai dari timur ke barat.
Di setiap titik persinggahannya, terjadi asimilasi budaya dan kemudian membentuk Nusantara, hingga ke sejumlah negara di berbagai belahan dunia.

Potensi Jalur Rempah Indonesia yang Digalakkan Kembali

Program Jalur Rempah sejatinya digagas beberapa tahun lalu. Tetapi, tahun 2020 ini mulai digalakkan kembali.
ADVERTISEMENT
Ananto menambahkan, pihaknya telah menetapkan tahapan yang akan dilakukan setiap tahun untuk melengkapi berbagai dokumen dibutuhkan. Hal tersebut guna mendukung pendaftaran jalur rempah ke UNESCO, sehingga diharapkan pada tahun 2024 atau 2025 sudah ditetapkan sebagai warisan dunia.
Petani memilah biji cengkih yang dijemur di Desa Sindanglaya Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020). Foto: Novrian Arbi/Antara Foto
"Tahun 2020 misalnya, ditetapkan sebagai periode "awareness" atau membangun kesadaran masyarakat terhadap Jalur Rempah melalui beragam kegiatan sosialisasi seperti seminar, pemutaran film dan lainnya dengan tujuan membangkitkan ingatan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda," kata Ananto.
Setelah kesadaran terbangun, maka tahun berikutnya diharapkan banyak pihak termasuk lintas kementerian dan pemerintah daerah terlibat sesuai porsinya masing-masing, baik untuk promosi paket pariwisata Jalur Rempah maupun peremajaan ladang-ladang rempah, termasuk mendorong industri obat herbal berbasis rempah-rempah asli Indonesia.
Ilustrasi kapal pinisi Foto: Shutter Stock
Ananto juga menambahkan bahwa pihaknya sudah merencanakan untuk mengadakan pelayaran sebagai rekonstruksi perjalanan Jalur Rempah dari timur ke barat sampai ke sejumlah negara, yang dinarasikan dalam kacamata Indonesia-sentris.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini sebetulnya akan pelayaran rekonstruksi jalur dengan menggunakan KRI Dewaruci dan ke KRI Bima Suci miliki TNI, tetapi dibatalkan karena pandemi COVID-19. Mudah-mudahan tahun 2021 bisa terlaksana," katanya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)