news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jelang Libur Nataru, 13 Taman Hutan Raya di Surabaya Tetap Dibuka

14 Desember 2020 10:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi taman hutan raya Foto: Instagram @tahuradjuanda.official
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi taman hutan raya Foto: Instagram @tahuradjuanda.official
ADVERTISEMENT
Jelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, puluhan Taman Hutan Raya (Tahura) di Kota Surabaya, Jawa Timur telah dibuka untuk menyambut wisatawan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang memastikan bahwa sebanyak 13 Tahura di berbagai titik di Surabaya sudah dibuka. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Seperti yang disampaikan Bu Wali Kota, Tahura ini bisa menjadi alternatif wisata saat libur Natal dan tahun baru," kata Herlambang seperti dikutip dari Antara, Senin (14/12).
Ilustrasi wisatawan traveling di alam Foto: Shutter Stock
Adapun hutan kota yang ada di Surabaya di antaranya Hutan Pakal, Hutan Mangrove Wonorejo, Hutan Warugunung, Hutan Kota Balas Klumprik, Hutan Lempung Perdana, Hutan Mangrove Gunung Anyar dan Hutan Bambu Keputih.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya meminta warga Surabaya memanfaatkan hutan kota untuk bermain dan belajar dari pada keluar kota selama libur Nataru 2021.
ADVERTISEMENT
"Saya harap warga jangan liburan ke luar kota atau keluar negeri dulu selama pandemi, khusus tahun ini aja. Ini demi kebaikan bersama," katanya.
Ilustrasi berada di tengah hutan Foto: Shutter Stock
Untuk itu, pihaknya akan membuka hutan kota untuk warga Surabaya berlibur. Meskipun mungkin tidak seperti yang dibayangkan liburan pada umumnya, akan tetapi minimal dapat mengisi waktu dan kegiatan selama liburan.
Wali Kota Risma juga telah meresmikan Taman Hutan Raya Balasklumprik di kompleks kantor Kelurahan Balasklumprik, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Jumat (11/12).
Risma menjelaskan Tahura Balasklumprik itu luasnya sekitar 4 hektar dan penanamannya sudah dimulai sekitar bulan Desember 2010. Kini, tanaman itu sudah tumbuh besar dan kawasan itu sudah berubah menjadi hutan, berbagai infrastruktur penunjang sudah jadi, sehingga ia berharap Tahura tersebut bisa menjadi tempat wisata sekaligus bisa meningkatkan pendapatan warga sekitar.
ADVERTISEMENT
"Jadi, gerakan kita mengarah ke lingkungan karena kita mendapatkan oksigen dari tempat ini, sehingga nanti ini akan menjadi tempat wisata, dan sekaligus juga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar," kata Risma.
Adapun keunikan di Tahura Balasklumprik itu adalah spot sepeda air di bozem, ada area kemping untuk Pramuka, ada ternak bebek, dan juga kawasannya sudah berbentuk hutan tanaman dengan sekitar 200 jenis, mulai dari tanaman pelindung, buah-buahan hingga tanaman pangan.
Kawasan tersebut, kata dia, juga dilengkapi Sentra Wisata Kuliner, sehingga tidak perlu keluar Tahura untuk mencari makan dan minum.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)