Jelang Pembukaan, TNBTS Sosialiasikan Protokol Kesehatan Bagi Pelaku Wisata

13 Agustus 2020 9:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Bromo. Foto: Antara/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Bromo. Foto: Antara/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), melakukan sosialisasi protokol kesehatan pada para pelaku wisata jelang pembukaan kembali wisata Gunung Bromo di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB-TNBTS Sarif Hidayat mengatakan sosialisasi ini bertujuan meminimalisir risiko penyebaran virus corona.
"Kami melakukan sosialisasi prosedur standar reaktivasi wisata alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru secara bertahap kepada para pelaku jasa wisata," kata Sarif seperti dilansir Antara, Kamis (13/8).
com-Gunung Bromo. Foto: Shutterstock
Sarif menjelaskan seluruh pihak yang ada di kawan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga sepakat untuk membentuk tim evaluasi. Tim evaluasi tersebut nantinya yang bertugas memastikan penerapan protokol kesehatan pada saat kawasan Gunung Bromo kembali dibuka.
Selain itu, kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan pengenalan aturan-aturan di era adaptasi kenormalan baru kepada pelaku wisata. Sehingga meminimalkan resiko penularan COVID-19.
Adapun setelah tahapan sosialisasi, Sarif mengatakan akan dilakukan simulasi penerapan protokol kesehatan untuk mempertegas alur adaptasi kebiasaan baru di wisata Bromo Tengger Semeru.
ADVERTISEMENT
"Tim akan melakukan evaluasi pelaksanaan pembukaan kunjungan wisatawan dan memastikan protokol kesehatan diterapkan untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19," lanjut Sarif.
Sementara itu, Sarif mengatakan pembukaan kawasan Gunung Bromo sendiri masih menunggu surat rekomendasi dari empat kepala daerah. Sebab kawasan TNBTS berada di empat wilayah yakni Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang.
Suasana sepi Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (27/6). Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Dari empat wilayah tersebut, hingga saat ini baru Bupati Probolinggo yang telah mengeluarkan surat rekomendasi. Sementara untuk tiga wilayah lainnya masih dalam proses mempersiapkan rekomendasi tersebut.
"Apabila rekomendasi dari empat Bupati sudah dikeluarkan, TNBTS akan melaporkan rekomendasi tersebut ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," kata Sarif.
Untuk itu, Sarif mengungkapkan seluruh pihak yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru diharapkan berkomitmen untuk mengimplementasikan protokol kesehatan reaktivasi wisata Gunung Bromo.
Tiga orang menunggang kuda dengan latar belakang Gunung Bromo yang menyemburkan abu vulkanis di Probolinggo, Jawa Timur. Foto: Antara/Umarul Faruq
Kawasan Bromo Tengger Semeru telah ditutup sejak 19 Maret 2020 lalu akibat pandemi. Penutupan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi favorit di Jawa Timur bagi wisatawan. Tercatat, pada 2019 lalu saja terdapat 690 ribu kunjungan wisatawan baik wisatawan domestik atau mancanegara.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)