Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia Capai 1,27 Juta Orang Per Januari 2020

6 Maret 2020 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisman memotret orang utan di TN Tanjung Puting Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Wisman memotret orang utan di TN Tanjung Puting Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia per bulan Januari mencapai angka 1,27 juta kunjungan. Menurut data BPS yang dirilis pada 2 Maret 2020, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 7,62 persen dibandingkan Desember 2019.
ADVERTISEMENT
Jumlah kedatangan wisman terbesar pada Januari 2020 berasal dari pintu masuk udara, yakni sebanyak 796,93 ribu kunjungan. Wisman yang datang melalui pintu masuk laut sebanyak 307,61 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 167,54 ribu kunjungan.
Kedatangan wisman ke Indonesia, kebanyakan masuk dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Kemudian disusul oleh Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.
Ilustrasi penumpang mengecek jadwal keberangkatan pesawat Foto: Shutter Stock
Menurut laporan BPS, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara pada Januari 2020 mengalami kenaikan sebesar 12,77 persen dibandingkan dengan Januari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya peningkatan kunjungan pula setidaknya di 11 pintu masuk udara.
Persentase peningkatan jumlah kedatangan tertinggi melalui pintu masuk udara tercatat di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat yang mencapai 176,76 persen. Diikuti Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh naik 136,46 persen.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada Bandara Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan yang naik 40,17 persen. Sedangkan kenaikan terendah terjadi di Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah yakni sebesar 3,23 persen.
Julian dan Vicky, Wisman Jerman di Monas Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Sementara itu, penurunan jumlah kunjungan wisman terjadi di empat pintu masuk udara. Penurunan tertinggi terjadi di Bandara Minangkabau, Sumatra Barat, dengan persentase sebesar 4,13 persen. Dan persentase penurunan terendah terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, sebesar 0,86 persen.
Masih berdasarkan laporan yang sama, jumlah wisatawan mancanegara tertinggi yang datang berkunjung ke Indonesia berasal dari Malaysia sebanyak 206,5 ribu (16,24 persen). Diikuti oleh Tiongkok dengan jumlah kunjungan 181,3 ribu (14,25 persen) dan Singapura 138,6 ribu kunjungan (10,90 persen).
Kemudian, di bawahnya ada Australia dengan jumlah kunjungan 117,3 ribu (9,22 persen) dan terakhir ada Timor Leste sebanyak 110,4 ribu kunjungan (8,68 persen). Jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya, dari 1,27 juta kunjungan ke Indonesia, persentase kenaikan paling tinggi berasal dari Timur Tengah yaitu sebesar 66,91 persen.
Turis berlibur di Pantai Kuta, Bali, Jum'at (4/1/2019). Foto: AFP/SONNY TUMBELAKA
Menurut UNWTO, tahun 2019 memang merupakan waktu yang kurang baik bagi pariwisata. Seperti yang diberitakan AFP, badan PBB yang berbasis di Madrid itu menemukan bahwa pada 2019 pertumbuhan pariwisata dunia tumbuh melambat.
ADVERTISEMENT
Jumlah kedatangan wisatawan internasional melambat menjadi 4 persen. Padahal, pada 2018, pertumbuhan wisatawan mencapai angka 6 persen, turun 1 persen dari tahun sebelumnya. Persentase ini hampir sama besar dengan tingkat pertumbuhan wisatawan 2016 silam.
Menurut Kepala Intelijen Pasar UNWTO, Sandra Carvao, lambatnya pertumbuhan kedatangan wisatawan terjadi karena berbagai faktor. Mulai dari ketegangan geopolitik, keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal sebagai Brexit, hingga menurunnya gairah ekonomi dunia.
Tadinya, UNWTO memperkirakan bahwa pariwisata global akan tumbuh sekitar 3-4 persen pada 2020, karena adanya acara olahraga dan budaya, seperti Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang. Tapi sayang, virus corona tampaknya menghantam pariwisata dunia, baik di Asia maupun Eropa.
Bagaimana menurutmu, apakah prediksi UNWTO itu masih akan dapat tercapai?
ADVERTISEMENT