Jurus Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Antisipasi Virus Corona

7 Februari 2020 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Bandara Adi Sucipto Yogyakarta Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Adi Sucipto Yogyakarta Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Mewabahnya virus corona yang bermula di Wuhan, China, membuat pelaku usaha dan sejumlah pihak melakukan sejumlah antisipasi, tak terkecuali Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Bekerja sama dengan PT Angkasa Pura dan pelaku industri pariwisata, Dispar DIY melakukan upaya pencegahan masuknya virus corona dengan mendirikan Posko Darurat di kawasan Bandara Adisujipto Yogyakarta.
"Menyikapi adanya virus corona ini, sebetulnya dari pihak PT Angkasa Pura bersama pemerintah itu sudah membentuk semacam posko darurat, posko darurat dengan adanya virus corona itu," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Pariwisata DIY, Marlina Handayani, di Kabupaten Bantul.
Bandara Adi Sucipto Yogyakarta Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Dilansir Antara, menurut Marlina, pembentukan posko darurat virus corona itu berawal dari adanya pertemuan yang diinisiasi oleh PT Angkasa Pura beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut hadir pula Pemda DIY, perhimpunan hotel dan restoran Indonesia (PHRI), dan ASITA yang sepakat membentuk satu posko darurat virus corona di Bandara Adisucipto.
ADVERTISEMENT
Marlina mengatakan, posko darurat virus corona ini merupakan rencana jangka pendek. Namun, untuk jangka panjang juga perlu didirikan Pusat Krisis dengan melibatkan semua sektor terkait pariwisata.
"Pusat Krisis saya kira sangat perlu, karena suatu saat itu akan terjadi bencana atau apa pun yang akan mempengaruhi kondisi pariwisata di DIY. (Nantinya) itu akan segera terinformasikan, baik itu penanganannya dan mungkin pernyataan yang diperlukan masyarakat," katanya.
Himbauan di Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 CGK terkait virus corona. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Meskipun demikian, Pusat Krisis tersebut secara fisik belum terbentuk dan masih dalam wacana. Namun, hal ini sudah muncul dalam Forum Diskusi Pentahelix yang dihadiri pemerintah daerah, komunitas dan pelaku industri pariwisata, serta pemangku kepentingan terkait pariwisata pada Selasa (4/2) lalu.
"Kalau secara bentuk belum ada, cuma memang yang kita lakukan dengan membuat semacam posko darurat itu juga salah satu bentuk antisipasi dari sektor pariwisata," ujar Marlina.
Petugas KKP Palembang mengoperasikan alat deteksi suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Marlina menjelaskan bahwa di Posko Darurat virus corona telah disiagakan sumber daya manusia (SDM) baik dari pemerintah, Dinas Kesehatan, dan PT Angkasa Pura. Ada pula pelaku industri pariwisata, baik dari ASITA, PHRI dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami siap antisipasi, apakah masyarakat itu, entah penumpang (pesawat) yang baru turun atau yang akan berangkat bila ingin mengetahui tentang gejala-gejala terpapar virus corona sehingga bisa diantisipasi secepat mungkin," tutupnya.