Kala Demi Lovato Menolak Lupa Yad Vashem Holocaust Museum di Israel

20 Oktober 2019 7:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu monumen patung yang dibuat untuk mengenang orang-orang Yahudi yang menjadi korban Holocaust Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu monumen patung yang dibuat untuk mengenang orang-orang Yahudi yang menjadi korban Holocaust Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Awal Oktober lalu, penyanyi ternama Demi Lovato melakukan perjalanan spiritual ke Israel. Meski ia sudah meminta maaf dan menyatakan bahwa perjalanannya tersebut tidak memiliki pesan politik, Demi dikritik habis-habisan dan menuai banyak protes.
ADVERTISEMENT
Wanita bernama lengkap Demeteria Devonne Lovato itu dianggap mendukung Israel di tengah konflik negara tersebut dengan Palestina yang tidak ada habisnya. Dalam perjalanannya, Demi sempat mengunjungi Yad Vashem Holocaust Museum yang merupakan museum peringatan Holocaust di Israel.
Holocaust adalah peristiwa genosida terbesar sepanjang masa, ketika enam juta orang Yahudi dibantai Nazi Jerman pada Perang Dunia II, yaitu sekitar tahun 1939-1945. Peristiwa pembantaian Nazi pada orang-orang Yahudi itu dilakukan secara sistematis.
Hall of Names di dalam Yad Vashem Holocaust Museum berisi nama dan foto-foto para korban lengkap dengan kisahnya Foto: Shutter Stock
Dipimpin langsung oleh Adolf Hitler yang merupakan Ketua Partai Nazi atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP), pembantaian ini dilakukan di seluruh wilayah yang dikuasai Hitler. Akibatnya, populasi Yahudi di Eropa bahkan hampir punah karena kejadian mengerikan ini.
Penyiksaan dan genosida dilakukan untuk menghapuskan keberadaan Yahudi dari masyarakat sipil dengan berbagai cara. Ada yang dengan kamp konsentrasi dan diharuskan untuk bekerja paksa, sampai mati akibat kelelahan dan penyakit.
ADVERTISEMENT
Ada pula yang dikurung di ghetto (pemukiman Yahudi di Eropa yang terpencil dan terdiskriminasi pada abad 16-17), sebelum akhirnya dipindahkan menggunakan kereta barang ke kamp pemusnahan. Apabila ada yang selamat setelah perjalanan tersebut, mereka akan dibunuh secara sistematis dalam kamar gas yang telah disiapkan.
Sejarah kelam ini kemudian jadi perhatian seluruh dunia, termasuk Demi Lovato yang dalam sebuah unggahannya mengaku bahwa ia memiliki darah Yahudi. Dukanya ketika mengenang kembali seluruh peristiwa tersebut ia sampaikan dalam unggahan Instagramnya yang di-upload pada 2 Oktober 2019 lalu.
"My heart was absolutely broken in Yad Vashem. This was such a beautiful tribute and a reminder that we can never forget," ujarnya dalam unggahan tersebut. Yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai, "Hatiku benar-benar patah di Yad Vashem. Ini adalah sebuah penghormatan yang indah dan pengingat tentang sesuatu yang kita tak akan pernah lupakan.''
Yad Vashem Holocaust Museum berlokasi di Mount of Remembrance, Yerusalem Foto: Shutter Stock
Yad Vashem terletak di lereng Mount of Remembrance di tepi Yerusalem. Bangunan ini didedikasikan untuk mendokumentasikan Holocaust, mengumpulkan, serta melindungi jutaan bukti.
ADVERTISEMENT
Awalnya Yad Vashem hanyalah sebuah organisasi yang berdiri pada tahun 1953 untuk mendokumentasikan memori korban Holocaust dan sejarah orang-orang Yahudi selama masa itu berlangsung. Museumnya sendiri baru dibuka pada tahun 2005 dan berisi sembilan galeri pameran bersejarah interaktif.
Di dalamnya, Yad Vashem memadukan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk menghadirkan pameran interaktif dan kreatif bagi para pengunjungnya dengan menggunakan beragam jenis media yang berbeda, seperti foto, film, dokumen, surat, karya seni, serta barang pribadi yang bisa ditemukan di kamp dan ghetto.
Buku-buku ini dibawa oleh orang-orang Yahudi ketika mereka ditahan dan dibawa melalui kargo barang menuju Kamp Pemusnahan Foto: Shutter Stock
Jumlah koleksi dokumentasi Holocaust Yad Vashem diklaim sebagai yang terbesar di dunia yang terdiri dari 125 juta halaman bukti dokumenter, film, dan 420 ribu foto, serta lebih dari 100 ribu kesaksian penyintas sebagai bukti genosida dan kejahatan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Yad Vashem dikenal sebagai pusat peringatan Holocaust dunia, sumber utama untuk dokumentasi, pendidikan, peringatan dan penelitian. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang Holocaust secara utuh dan menciptakan pengalaman tersendiri bagi para pengunjung.
Yad Vashem Holocaust Museum di Israel Foto: Shutter Stock
Kamu bisa menemukannya dengan menyambangi kawasan Museum Complex. Sementara di dalam perpustakaannya, kamu bisa menemukan publikasi Holocaust paling komprehensif di dunia.
Terdapat lebih dari 112 ribu judul dalam 50 bahasa, serta koleksi sekitar 4 ribu surat kabar dan terbitan berkala yang sebagian besar berasal dari periode Holocaust. Di dalamnya, kamu akan menemukan kisah-kisah unik tentang populasi Yahudi di Eropa selama masa-masa sulit tersebut.
Selain kawasan museum, Yad Vashem juga memiliki pusat basis data korban yang berisi nama dan kisah hidup seluruh korban Holocaust yang terdata. Bagian ini merupakan upaya untuk memulihkan dan mengabadikan data seluruh korban sekaligus sebagai peringatan.
Kawasan Righteous Among the Nations, pepohonan yang mewakili peringatan pada orang-orang yang mengorbankan nyawa menyelamatkan orang Yahudi Foto: Shutter Stock
Hingga saat ini ada sekitar 3,1 juta orang Yahudi yang tercatat dalam data mereka. Yad Vashem juga mendapatkan hak istimewa sebagai satu-satunya organisasi di dunia yang memberikan pengakuan dan penghormatan terhadap orang-orang non-Yahudi yang membantu menyelamatkan nyawa Yahudi selama masa Holocaust.
ADVERTISEMENT
Bahkan pada tahun 1960-an, museum ini membuat sebuah bagian bertajuk Righteous Among the Nations. Di dalam kawasan tersebut ditanami lebih dari 2 ribu pohon untuk mewakili rasa hormat bagi 24.355 orang dari 47 negara yang berjasa menyelamatkan jiwa orang-orang Yahudi.
Yad Vashem Holocaust Museum buka mulai pada pukul 09.00-17.00 waktu setempat pada hari Minggu hingga Rabu. Sementara untuk hari Kamis, museum ini buka pada 09.00-20.00 dan khusus hari Jumat, buka pada pukul 09.00-14.00, serta tutup pada hari Sabtu.
Kargo barang yang digunakan untuk mengantar tahanan Yahudi Foto: Shutter Stock
Pengunjung yang ingin masuk dan melihat langsung isi museum tersebut tidak akan dikenakan biaya. Dalam laman salah satu operator perjalanan di Israel terdapat peringatan bahwa Yad Vashem adalah salah satu tempat yang tidak menyenangkan untuk dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Yad Vashem merupakan tempat yang direkomendasikan bagi seluruh wisatawan yang ingin berkunjung ke Israel, terutama bagi mereka yang menolak lupa akan sejarah kelam kemanusiaan. Tak hanya bagi orang-orang Yahudi, tetapi juga bagi seluruh bangsa, sehingga tak akan ada lagi kejadian serupa yang dapat terjadi.