news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Karena Corona, Pasangan Ini Terjebak di Sri Lanka Selama 2 Bulan Saat Bulan Madu

26 Mei 2020 7:33 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Michelle dan John, pasangan suami istri yang terjebak di Sri Lanka Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Michelle dan John, pasangan suami istri yang terjebak di Sri Lanka Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Honeymoon atau bulan madu setelah menikah menjadi dambaan setiap pasangan. Menghabiskan waktu bersama di tempat romantis, hingga traveling berdua ke tempat yang diidam-idamkan tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
ADVERTISEMENT
Namun, bulan madu ternyata tak selamanya indah dan menyenangkan. Setidaknya itulah yang dialami oleh Michelle dan John Senyard, pasangan pengantin baru asal San Francisco, Amerika Serikat.
Pasangan yang menikah pada 6 Maret 2020 itu memutuskan bulan madu ke Thailand dan Sri Lanka pada 8 Maret 2020. Tetapi, pandemi virus corona atau COVID-19 rupanya memberikan pengalaman bulan madu yang berbeda bagi keduanya.
Hingga saat ini Michelle dan John belum kembali ke negara asalnya, karena pemerintah Sri Lanka menangguhkan seluruh penerbangan akibat virus corona.
''Pada pagi yang sama bahwa maskapai penerbangan kami mengirimi kami email tentang pembatalan itu, dan Amerika juga mengeluarkan Global Travel Advisory Level 4 yang mendesak semua orang Amerika untuk segera pulang," ujar Michelle.
ADVERTISEMENT
Dilansir Buzzfeed, hotel tempat keduanya menginap pun tiba-tiba tutup. Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, mereka harus mendapatkan tempat tinggal baru. Michelle dan John pun panik karena harus mendapat tempat tinggal selama mereka terjebak di Sri Lanka.
Beruntung, mereka berhasil menemukan sebuah asrama yang telah ditutup di salah satu sudut Sri Lanka. Hostel Spindrift menawari mereka kamar saat para tamu lain telah pergi.
"Sayangnya, semua hotel dan hostel lainnya ditutup dan tidak mau mengizinkan orang asing masuk. Kami akhirnya terhubung dengan pemilik asrama yang bersedia menyewakan kamar kepada kami selama kami membutuhkannya,'' kata Michelle.
Selama berada di Sri Lanka, mereka haru mematuhi berbagai aturan ketat yang diberlakukan pemerintah setempat. Ada jam malam seluruh pulau, yang berarti bahwa orang tidak diizinkan pergi ke luar, bahkan ke toko kelontong.
ADVERTISEMENT
Kondisi tersebut tentu membuat mereka kesulitan mendapat makanan. Mereka harus pergi belanja makanan dan kebutuhan sehari-hari mulai pukul 05:30 dan menunggu empat hingga lima jam untuk menunggu antrean. Tentu itu bukan hal yang ingin dilakukan semua pasangan bulan madu.
Tak hanya itu, mereka juga harus bekerja dari jarak jauh dan menyesuaikan dengan jam San Francisco. Pasangan suami istri ini juga mengaku bersyukur dapat membayar dan memiliki uang yang cukup untuk memenuhi biaya hidup selama di Sri Lanka.
Terlepas dari keadaan tak biasa, Michelle mengaku mendapat pengalaman positif. Menurut Michelle, berada di negara asing selama pandemi global adalah akselerator pernikahannya.
Ilustrasi pasangan kekasih yang sedang liburan Foto: Shutter Stock
"John dan saya harus bekerja sebagai tim dalam segala hal: tetap positif, mencari tahu bagaimana menyesuaikan diri di Sri Lanka, berbelanja bahan makanan, memasak, mencuci pakaian, mengusir serangga dan katak dari kamar, juga melacak berapa banyak uang yang kami habiskan, " imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pasangan suami istri itu sempat memesan penerbangan baru untuk pulang, tetapi dibatalkan. Mereka kemudian berusaha memesan penerbangan lain, juga berujung dibatalkan. Saat ini, mereka menikmati liburan di Sri Lanka hingga situasi benar-benar kondusif untuk pulang.
Pengalaman bulan madu di masa pandemi yang dialami Michelle dan John tersebut menjadi viral. Hal itu terjadi setelah mereka mengabadikan bulan madu yang sudah berlangsung dua bulan di media sosial TikTok.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!