Kasihan, Animal Cafe di Korea Selatan Sepi Pengunjung Gara-gara Pandemi Corona

3 April 2020 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor kucing terlihat di sebuah kafe kucing yang sepi pengunjung, di Seoul, Korea Selatan.
 Foto: AFP/Ed JONES
zoom-in-whitePerbesar
Seekor kucing terlihat di sebuah kafe kucing yang sepi pengunjung, di Seoul, Korea Selatan. Foto: AFP/Ed JONES
ADVERTISEMENT
Buat para pencinta alam, animal cafe menjadi salah satu tempat nongkrong yang dituju saat jalan-jalan. Animal cafe adalah kafe yang menghadirkan binatang-binatang untuk menemani para pengunjungnya menikmati sajian yang dihadirkan.
ADVERTISEMENT
Setiap kafe bisa jadi punya tema dan binatang yang berbeda. Ada yang menyediakan kucing, anjing, rakun, hingga binatang eksotis macam kadal. Di animal cafe, kamu kamu bisa bertemu dan bermain bersama binatang-binatang yang kamu senangi sambil menyesap minuman favorit.
Korea Selatan adalah salah satu negara yang memiliki banyak animal cafe. Sayangnya, ketika pandemi virus corona 'mampir' di Negeri Ginseng itu, banyak pelanggan yang akhirnya memilih untuk meninggalkan kafe tersebut karena takut terjangkit virus.
Seekor kucing terlihat di sebuah kafe kucing yang sepi pengunjung, di Seoul, Korea Selatan. Foto: AFP/Ed JONES
Dilansir AFP, banyak bisnis yang hancur terdampak virus corona. Wisatawan menghilang, begitu pula dengan dunia pariwisatanya.
Banyak usaha terpaksa memberhentikan karyawannya dan menutup bisnis mereka. Namun, sayangnya, hal ini tidak dapat terjadi di animal cafe. Sebab, pemilik bisnis membutuhkan staf untuk menjaga hewan-hewan mereka.
ADVERTISEMENT
Ada beragam jenis animal cafe yang bisa kamu temukan di Korea Selatan. Meerkat dan rakun adalah dua jenis binatang populer yang paling digemari pengunjung. Kedua binatang mamalia ini dianggap punya perilaku yang menarik bagi manusia.
Seorang anggota staf berdiri di depan kucing di sebuah kafe kucing yang terlihat sepi pengunjung, di Seoul, Korea Selatan. Foto: AFP/Ed JONES
Walaupun sebenarnya perdagangan binatang-binatang ini mendapat tantangan dan kritik keras dari kelompok pencinta hewan. Selain itu, ada pula walabi, hewan mamalia mirip kanguru.
Salah satu staf bernama Kim Min-ji mengatakan bahwa jumlah pelanggan mereka turun drastis jadi cuma satu sampai dua orang per hari.
"Sembilan puluh persen dari pelanggan kami adalah orang asing, kebanyakan orang China, tetapi mereka berhenti datang sejak wabah virus corona. Pelanggan Korea juga tidak banyak datang," katanya.
Hong Chan-wook dan pacarnya adalah satu-satunya pengunjung di Eden Meerkat Friends Cafe pada sore itu.
ADVERTISEMENT
"Setelah merasa bosan karena harus menghabiskan seluruh waktu saya di rumah, saya merasa disembuhkan dengan bertemu hewan-hewan baru yang menggemaskan ini," tuturnya pada AFP.
Seekor rakun terlihat di animal cafe yang sepi pengunjung, di Seoul, Korea Selatan. Foto: AFP/Ed JONES
Kim Min-ji bukan satu-satunya, Ji Hyo-yeon, pemilik Raccoon Cafe Table A juga salah satu yang terkena imbasnya. Selain menghadirkan rakun di kafenya, ia juga memiliki kadal dan kura-kura.
Ketika ada isu bahwa virus corona pertama kali ditularkan oleh hewan liar, beberapa orang sempat menghindari rumahnya. Korea Selatan adalah salah satu negara di luar China yang paling awal dilanda virus corona.
Dua wilayah di Korea Selatan dengan kasus terkonfirmasi COVID-19 terbanyak adalah Daegu dan Gyeongsang Bukdo. Pemerintah Korea Selatan bahkan menetapkan keduanya sebagai daerah “Special Care Zones”. Korea Selatan menempati peringkat kedua tertinggi di Asia setelah Iran dengan 9.786 pasien positif corona, 162 tewas, dan 5.408 orang pulih.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!