KEK Singosari Dinilai Mampu Sumbang Target 1 Juta Wisman ke Jatim

11 Oktober 2019 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata Arief Yahya Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata Arief Yahya Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Berbagai cara dilakukan Kementerian Pariwisata untuk meraih target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman). Salah satunya adalah dengan mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sekitar destinasi super prioritas untuk menggaet lebih banyak wisatawan.
ADVERTISEMENT
Keberadaan KEK Singosari di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), berperan penting dalam mendukung kunjungan 1 juta wisman ke Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Bromo-Tengger-Semeru (BTS) di Jatim. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, pengembangan KEK Singosari dinilai akan mendatangkan lebih banyak wisman.
Pengembangan KEK Singosari Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
“Satu juta wisman akan menghasilkan devisa 1,2 miliar dolar AS dan ini akan menggerakkan lebih cepat perekonomian Jatim,” kata Arief seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Dalam kunjungan kerjanya, Menpar menyerahkan dokumen PP Nomor 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Museum Singhasari, Kecamatan Singosari, Kabupten Malang, Selasa (8/10).
Selain itu, Menpar dan Gubernur Khofifah juga melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Alun-alun Singhasari serta menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara pengelola KEK Singhasari dengan PLN, Telkom, dan PDAM dalam penyediaan kebutuhan dasar meliputi listrik, air bersih, dan internet di kawasan wisata tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Kiri) saat berjabat tangan dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya (Kanan) Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Arief pun menjelaskan, Bromo-Tengger-Semeru yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu di antara 10 destinasi pariwisata prioritas yang dikembangkan sebagai ‘Bali Baru’ menjadi andalan dalam menghasilkan kunjungan wisman.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, rencana pengembangan KEK Singosari akan dibagi ke dalam beberapa klaster yaitu klaster pariwisata dan klaster teknologi digital. Arief mengungkapkan, pengembangan kedua klaster tersebut dinilai sangat tepat bagi Indonesia untuk dapat bersaing di tingkat global.
“Saat ini kontribusi Jatim terhadap kunjungan wisman hanya 300 ribu atau 2,5 persen secara nasional atau di atas Yogyakarta sebesar 1,25 persen. Ke depan dengan adanya DPP Bromo-Tengger-Semeru dan KEK Singosari target 1 juta wisman akan mudah tercapai,” papar Arief.
Pengembangan KEK Singosari Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menegaskan, pengembangan destinasi pariwisata prioritas Bromo-Tengger-Semeru dan KEK Singosari diharapkan ke depan membuat lama tinggal wisman selama berkunjung ke Jatim akan meningkat.
“Bila saat ini lama tinggal wisman di Jatim hanya sekitar 2 hari, ke depan akan meningkat menjadi 4 hari. Kenaikan lama tinggal ini tentu akan diikuti dengan meningkatnya pengeluaran (belanja) wisman,” imbuh Khofifah.
ADVERTISEMENT
Khofifah mengharapkan Tim KEK Singosari segera mewujudkan rencana membangun klaster pariwisata dan klaster digital teknologi yang akan membawa Jatim sebagai provinsi yang unggul di bidang digital teknologi di Tanah Air. “Jatim segera take off di bidang digital teknologi,” kata Khofifah.
Ia menyatakan, Menperin Airlangga Hartarto juga telah mengumumkan bahwa Jatim menjadi salah satu provinsi yang akan dijadikan pilot project revolusi industri 4.0.