Kembangkan Destinasi NTB, Sandiaga Bentuk Travel Pattern Bali-Sumbawa-Flores

14 Juni 2021 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di Pantai Lawata, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (13/6).  Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Pantai Lawata, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (13/6). Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, terus menggenjot pemulihan pariwisata di tengah pandemi. Sandiaga pun berencana untuk membangun travel pattern (pola perjalanan) pariwisata khusus di Bali, Bima Raya, dan Sumbawa.
ADVERTISEMENT
Bima Raya dipilih sebagai ''venue'' dari Kolaborasi On The Road, lantaran wilayah ini dekat dengan Labuan Bajo, salah satu Destinasi Super Prioritas. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kemenparekraf menyiapkan beberapa langkah strategis agar Bima Raya menjadi travel pattern dari destinasi super prioritas.
"Sekaligus Bima Raya sangat dekat dengan Labuan Bajo, satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP). Oleh karena itu, kita akan lakukan penyelarasan kebijakan dan beberapa langkah-langkah strategis agar Bima Raya bisa menjadi travel pattern dari Destinasi Super Prioritas," ungkap Sandiaga, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan.
Pulau Padar di Labuan Bajo salah satu dari lima Destinasi Super Prioaritas Foto: Dok. Kemenparekraf
Saat ini pemerintah juga tengah mempersiapkan segala aspek dalam menyambut ajang World Superbike pada November 2021, serta Moto GP Mandalika 2022. Sehingga, Bima Raya menurutnya harus disiapkan sebagai destinasi yang juga akan mendapatkan limpahan dari peningkatan kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo dan Mandalika.
ADVERTISEMENT
"Karena selain dengan dengan Labuan Bajo, Bima itu justru memiliki proximity (kedekatan) dengan Mandalika, jadi kalau kita buat travel pattern ini sangat cocok dan bisa kita kembangkan," ujar Sandiaga.
Dengan besarnya potensi pariwisata serta beragam produk ekonomi kreatif yang luar biasa, Kemenparekraf melalui Badan Otorita Labuan Bajo Flores akan menciptakan satu kegiatan yang mensinergikan antara Bima Raya dengan Labuan Bajo dan Mandalika, termasuk Pulau Satonda yang terhubung dengan Bali.
Menparekraf Sandiaga Uno, saat menyaksikan event pacuan kuda di Desa Panda, Libelo, Bima, NTB, Minggu (13/6). Foto: Dok. Kemenparekraf
Keseluruhan destinasi pariwisata tersebut akan terhubung, mulai dari Bali, Bima Raya yang berada di Pulau Sumbawa, serta Labuan Bajo di Pulau Flores dan Mandalika di Pulau Lombok.
"Jadi ini butuh satu inovasi dan kreativitas dari kita di Kemenparekraf dan juga teman-teman yang mengelola pariwisata di daerah," jelas Sandiaga.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Kemenparekraf mengubah kolaborasi yang mencakup tiga konsep pemulihan setor pariwisata menjadi ''kolaboraksi''.
Menparekraf, Sandiaga Uno kunjungi Kabupaten Bima. Foto: Dok. Kemenparekraf
Salah satu konsep pariwisata yang dijalankan adalah pembentukan travel pattern dalam peningkatan kualitas dan keberlanjutan sektor pariwisata nasional. Perubahan kolaborasi menjadi kolaboraksi itu disampaikan Sandiaga Uno di Pantai Lawata, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (13/6).
Sandiaga mengatakan kebijakan mengubah frasa kolaborasi menjadi kolaboraksi bukanlah tanpa alasan. Ia menyebut keputusan itu diambil untuk meningkatkan sinergi, sekaligus penyelarasan kebijakan dan langkah strategis antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah terkait pengembangan sektor parekraf nasional.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).