Kemenparekraf Pangkas Target Wisman dan Wisatawan Domestik

22 April 2021 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang Lion Air menunggu di Terminal 2D Soekarno Hatta, akibat pesawat delay, Jumat (2/4). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang Lion Air menunggu di Terminal 2D Soekarno Hatta, akibat pesawat delay, Jumat (2/4). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) merevisi target wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik, yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016-2021.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nia Niscaya, mengatakan dampak virus corona membuat jumlah wisman menurun.
Hal ini membuat RPJM yang disahkan sebelumnya tidak memenuhi target kunjungan wisatawan asing maupun domestik.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Nia menyebutkan, RPJM 2021 untuk wisman dipangkas menjadi 4 juta dari 19 juta pergerakan. Untuk nilai devisanya menjadi USD 4,8 miliar, dan ekspor ekonomi kreatif menjadi sebesar 17,45 miliar dolar AS.
Sementara itu, Kemenparekraf menargetkan jumlah wisatawan domestik sebanyak 180 juta dari 320 juta pergerakan. Target tersebut diubah lantaran banyak larangan dan aturan bepergian yang kerap dilakukan pemerintah selama pandemi COVID-19 berlangsung.
"Berdasarkan statistik, masa panen wisatawan nusantara itu saat pulang kampung, ternyata sekarang tidak boleh pulang kampung, 'kan. Kemudian liburan anak sekolah dan ketika ada long weekend atau cuti bersama. Ini juga sama, ini tantangan yang jami hadapi untuk target wisatawan nusantara walaupun tetap penyesuaian," kata Nia, dilansir Antara.
ADVERTISEMENT

Strategi Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia

Calon penumpang berjalan untuk lapor diri sebelum naik pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (23/12/2020). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Untuk memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf melakukan beberapa strategi. Salah satunya adalah mengkampanyekan protokol kesehatan pada destinasi wisata dengan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
"Reborn kami adalah wisatawan nusantara jadi strategi untuk pencapaian target, strateginya adalah lebih mengkampanyekan protokol kesehatan atau destinasi-destinasi yang sudah menerapkan protokol dengan baik, dan mendapat sertifikasi," ujar Nia.
"Kemudian juga dengan pergerakan tagar #DiIndonesiaAja. Jadi karena ini bisnis persepsi di mana confidence dan trust harus kita dapatkan, bagaimana caranya? Yaitu dengan mengkampanyekan Indonesia Care," lanjut dia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).