Kemenparekraf Siapkan Rp 100 M untuk Hotel Isolasi Pasien OTG COVID-19

18 September 2020 10:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kiri) dan Ketua BNPB Doni Monardo bersiap memberi konferensi pers penanganan kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu (28/3). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kiri) dan Ketua BNPB Doni Monardo bersiap memberi konferensi pers penanganan kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu (28/3). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berupaya menyediakan fasilitas isolasi di luar rumah sakit bagi pasien virus corona tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan dan para tenaga kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengalihfungsikan hotel sebagai tempat isolasi.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan akan kembali bekerja sama dengan industri hotel dan Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan akomodasi bagi pasien kasus konfirmasi tanpa gejala maupun gejala ringan untuk menjalani isolasi mandiri. Kebijakan tersebut seiring dengan upaya pemerintah dalam penanganan penyebaran COVID-19.
Kemenparekraf sedang memantau kesiapan hotel Meridian Foto: Kemenparekraf
Hotel yang disiapkan tersebut diberikan untuk menambah kapasitas di luar Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran sebagai pusat karantina pasien kasus konfirmasi tanpa gejala. Langkah tersebut dilakukan guna menghindari penularan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar saat melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Kemenparekraf akan kembali bekerja sama dengan Kemenkes dan industri Hotel untuk menyiapkan akomodasi bagi pasien Covid-19 (tanpa gejala atau gejala ringan) dan juga tenaga kesehatan untuk melakukan isolasi di Hotel," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam memfasilitasi akomodasi pasien virus corona, Kemenparekraf menyiapkan sedikitnya Rp 100 miliar untuk akomodasi hotel sebagai tempat isolasi. Akomodasi Isolasi yang disiapkan merupakan hotel setara bintang 3, termasuk fasilitas makan dan minum serta laundry setiap harinya bagi pasien COVID-19 dan juga tenaga kesehatan.
Wishnutama sedang memantau kesiapan hotel Meridian Foto: Kemenparekraf
Jumlah fasilitas yang disiapkan Kemenparekraf dapat menampung sekitar 14.000 pasien mulai bulan ini sampai Desember 2020 untuk isolasi selama 14 hari karantina per pasien. Syarat bagi hotel yang terpilih adalah hotel tersebut harus dapat melaksanakan protokol kesehatan yang sesuai dengan ketentuan Kemenkes.
''Dengan syarat hotel terpilih harus melaksanakan protokol kesehatan dengan baik serta tidak diperkenankan menerima tamu umum,'' ujar Wishnutama.
Menurutnya, program tambahan akomodasi itu akan difokuskan untuk lima daerah terlebih dahulu yakni di Jakarta, Bali, dan akan dilanjutkan di Sumatera Utara, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Penyediaan akomodasi, kata dia, diharapkan bisa berjalan mulai awal pekan depan.
Menparekraf, Wishnutama Kusubandio memantau protokol kesehatan di destinasi wisata. Foto: Kemenparekraf
Sementara ini, kata Wishnutama, hotel yang sudah menyatakan bersedia berpartisipasi adalah Yello Hotel, Ibis Hotel, Pop! Hotel, Mercure Hotel dan Novotel untuk wilayah Jabodetabek, Ibis Kuta Bali dan Novotel Banjarbaru di Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
Wishnutama memastikan pemakaian hotel sebagai tempat isolasi akan terus dikoordinasikan bersama Kemenkes. Nantinya, hotel yang menjadi tempat isolasi akan dilengkapi ambulans dan tenaga kesehatan.
"Sementara itu Kemenkes bertanggung jawab juga menyediakan tenaga kesehatan untuk pemantauan setiap hotel termasuk ambulans, dan lain-lain," terangnya.
Wishnutama juga senantiasa membuka diri apabila ada hotel-hotel lain yang turut berperan dalam penyediaan tempat isolasi. Sehingga dapat membantu menekan penularan virus corona, khususnya dari para OTG ke kelompok rentan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).