Kenapa Angpao Selalu Hadir saat Perayaan Imlek?

23 Januari 2021 10:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imlek.  Foto: AFP/STR
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imlek. Foto: AFP/STR
ADVERTISEMENT
Angpao menjadi salah satu hal penting yang wajib hadir dalam Perayaan Imlek. Amplop berisi uang yang identik dengan warna merah ini biasa dibagikan pada anak-anak maupun orang yang lebih muda.
ADVERTISEMENT
Saat perayaan Tahun Baru China atau Imlek, angpao dibagikan dalam rangka untuk memperoleh kebaikan dan berkah untuk si penerima.
Lalu, kenapa angpao selalu hadir saat perayaan Imlek?
Di negeri asalnya, angpao dikenal sebagai 'hong bao' atau 'lai see' dalam bahasa Kanton yang berarti saku merah, paket merah, atau amplop merah.
Ilustrasi angpao Foto: Shutter Stock
Sejarah pemberian angpao ini ternyata sudah berlangsung sejak lama, lho. Bahkan, sudah ribuan tahun yang lalu di China. Tradisi memberikan angpao ini sendiri diperkirakan sedah ada sejak era Dinasti Qin (221-206 SM).
Saat itu, orang tua di China memberikan anaknya 100 koin menggunakan pouch atau sebuah kantong yang berwarna merah atau yang disebut 'ya sui qian' atau 'uang untuk mengusir roh jahat'.
ADVERTISEMENT
Dalam kepercayaan mereka, pemberian uang koin tersebut dapat melindungi sang anak dari penyakit dan diberikan umur yang panjang.
Sejak saat itulah, angpao mulai dikenal sebagai yasui qian dengan karakteristik khasnya, berkelir merah dengan tulisan berwarna emas.

Alasan Angpao Identik dengan Warna Merah

Sesuai dengan tradisi China, warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan, energi baik, kesuburan, dan membawa pencerahan. Warna merah pada angpao juga diyakini dapat memberikan perlindungan dari kejahatan.
Masyarakat Tionghoa percaya bahwa menerima angpao berarti menerima berkat serta doa untuk menjalani tahun yang baru dengan aman, bahagia, damai, dan penuh keberuntungan. Angpao juga secara simbolik menjadi tanda untuk menolak bala.
Ilustrasi membagikan angpao pada keponakan Foto: Shutter Stock
Karena jadi bentuk perwujudan doa dan harapan, angpao enggak hanya harus berwarna merah saja. Tetapi juga berisi uang yang memiliki kondisi baik, masih baru, atau licin. Memberikan uang yang sobek atau rusak akan dianggap sebagai tindakan yang tak sopan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mengisi uang ke dalam angpao juga ternyata ada aturannya dan tidak boleh sembarangan. Uang yang memiliki nominal angka empat di dalamnya harus dihindari saat memberikan angpao.
Ilustrasi angpao Foto: Shutter Stock
Karena angka empat dalam bahasa Mandarin memiliki lafal pengucapan yang mirip dengan kata kematian. Jumlah terbaik adalah uang dengan diawali dengan angka delapan, karena delapan dianggap sebagai angka keberuntungan.
Jika dilihat sekilas, angpao mirip-mirip seperti THR dalam budaya Indonesia. Orang-orang yang sudah bekerja diharapkan untuk bisa memberikan angpao pada saudara-saudari yang lebih muda.
Ilustrasi menerima angpao dengan dua tangan Foto: Shutter Stock
Perbedaannya, angpao hanya boleh diberikan oleh orang yang sudah menikah. Kecuali orang tersebut sudah berusia tua, karena mereka dianggap sudah dewasa. Pemberian angpao juga baiknya dilakukan secara langsung.
ADVERTISEMENT
Dalam menerimanya pun, kamu mesti mengikuti etika yang tepat. Kamu diwajibkan untuk selalu menerimanya dengan dua tangan dan jangan lupa mengucap terima kasih.
Setelah itu, angpao juga sebaiknya jangan langsung dibuka. Angpao baru boleh dibuka setelah pesta atau acaranya selesai dan sang pemberi tak lagi ada di sekitarmu. Kalau tidak, kamu nanti akan dianggap tak sopan.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)