Kenapa Makanan di Pesawat Terasa Tidak Enak? Ini Alasannya

12 Juli 2024 13:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pramugari menyajikan makanan di pesawat. Foto: YAKOBCHUK VIACHESLAV/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pramugari menyajikan makanan di pesawat. Foto: YAKOBCHUK VIACHESLAV/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat naik pesawat, inflight meal atau makanan dalam penerbangan merupakan salah satu fasilitas yang bisa didapat penumpang. Fasilitas ini biasanya tersedia di maskapai full service atau penerbangan dengan jarak tempuh di atas beberapa jam.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, apakah kamu pernah merasakan makanan yang disajikan di pesawat tidak enak atau terasa hambar? Kalau iya, ternyata ada alasan ilmiah di balik itu semua.
Ya, bukan salah koki yang memasak, perubahan tekanan udara di kabin ketika pesawat mengudara menjadi salah satu alasannya. Dilansir New York Post, saat pesawat dalam ketinggian jelajah, separuh udara yang dihirup penumpang berasal dari tempat pesawat terbang. Sedangkan, separuh lainnya adalah udara yang telah disaring.
Ilustrasi makanan di pesawat. Foto: litabit/Shutterstock
Artinya, udara di dalam kabin pesawat tergolong kering dengan tingkat kelembapan sekitar 12 persen saja. Angka ini tergolong rendah, sebab jika dibandingkan dengan kelembapan di Gurun Mojave di California di siang hari, angkanya berkisar antara 10 persen hingga 30 persen.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang membuat indera perasa di tubuh kita juga mengalami penurunan yang membuat makanan yang disajikan di pesawat rasanya tidak sama saat dimakan di darat.
Sebagai contoh, rasa asin dan manis cenderung lebih lemah pada ketinggian. Oleh karena itu, biasanya makanan yang kamu terima di pesawat akan diberikan lebih banyak garam dan gula sekitar 20 persen.
Ilustrasi Makanan di Pesawat Foto: Shutter Stock
Hal ini pun diungkapkan oleh seorang psikolog eksperimental Universitas Oxford, Charles Spence yang mempelajari bagaimana lingkungan dan suara tertentu memengaruhi rasa. Menariknya, studi tersebut mengungkapkan bahwa memakai headphone peredam bising ternyata dapat membuat makanan dan minuman terasa lebih enak di udara.

Alasan Makanan di Pesawat Tak Enak

Sementara itu, studi yang diterbitkan pada tahun 2011 oleh Institut Fraunhofer di Jerman pernah melakukan uji coba terhadap penumpang pesawat. Responden dipersilakan duduk di sebuah kursi sempit dengan ruangan bertekanan yang dirancang untuk mensimulasikan tekanan udara rendah di kabin pesawat pada ketinggian 30.000 kaki.
ADVERTISEMENT
Adapun, maskapai Lufthansa menyediakan makanan kepada para responden penelitian untuk dimakan saat mereka dikelilingi oleh dengung mesin pesawat berkekuatan 80 desibel dan saat kursi mereka bergetar untuk meniru turbulensi.
Ilustrasi makanan di dalam kabin pesawat Foto: Shutter stock
Studi tersebut menemukan bahwa rasa yang digambarkan sebagai pahit, asam, dan pedas adalah rasa yang bertahan dalam penerbangan. Selain itu, jus tomat dianggap sebagai minuman yang masih tetap mempertahankan rasanya ketika berada di pesawat.
Pengujian lain menunjukkan bahwa rangkaian rasa yang tampaknya tetap konsisten di bawah perubahan ketinggian adalah umami, yang merupakan rasa inti masakan Jepang yang gurih, seperti saus yang mengandung kedelai, yakitori, dan miso. Hal ini mungkin karena masakan umami cenderung memiliki kadar natrium yang lebih tinggi.
“Jika bukan karena kebosanan yang dirasakan banyak orang saat terbang, rekomendasi terbaik adalah makan di darat,” kata Spence.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Spence menyarankan penumpang memilih makanan yang pedas atau asin seperti makanan Meksiko atau sushi jika ingin merasakan makanan yang enak saat berada di pesawat.