Kepulauan Seribu Didorong Jadi Destinasi Wisata Selam Unggulan

8 September 2021 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisata selam di Kepulauan Seribu Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wisata selam di Kepulauan Seribu Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepulauan Seribu didorong menjadi salah satu destinasi wisata selam unggulan di Indonesia. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Promosi Wisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Alexander Reyaan, dalam kegiatan ‘Bimbingan Teknis, Monitoring, dan Evaluasi CHSE Wisata Bahari (Wisata Selam)’ di Pulau Pramuka, Rabu (8/9).
ADVERTISEMENT
“Kepulauan Seribu ini sangat dekat dengan Jakarta yang merupakan salah satu gerbang masuk utama wisatawan mancanegara. Jakarta juga punya potensi wisatawan nusantara paling besar. Jadi, dengan kegiatan bimbingan teknis CHSE ini mudah-mudahan kita bisa mendorong Kepulauan Seribu menjadi etalase depan wisata bahari dan wisata selam Indonesia,” jelas Reyaan, seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (8/9).
Kegiatan Bimbingan Teknis, Monitoring, dan Evaluasi CHSE Wisata Bahari (Wisata Selam) di Kepulauan Seribu, Rabu (8/9) Foto: Dok. Istimewa
Kegiatan ini digelar untuk mensosialisasikan, mengedukasi, serta memastikan agar pelaku usaha wisata bahari, khususnya pelaku usaha wisata selam di Kepulauan Seribu mampu menerapkan pedoman Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) dengan baik.
Kegiatan ‘Bimbingan Teknis, Monitoring, dan Evaluasi CHSE Wisata Bahari (Wisata Selam)’ diikuti oleh sekitar 30 peserta yang terdiri dari perwakilan instansi pemerintah daerah, pelaku usaha wisata selam, serta pelaku usaha terkait wisata bahari di Kep. Seribu.
Ilustrasi wisatawan yang tengah menikmati keindahan Kepulauan Seribu Foto: Dok. Kemenparekraf
Dalam kegiatan ini, para peserta mendapat materi bimbingan teknis CHSE, kemudian diajak melakukan simulasi atau uji coba langsung penerapan CHSE Wisata Selam di dua dive center Pulau Pramuka, yaitu Family Divers dan Mazu Divers.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Fadjar Churniawan, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menilai bimbingan CHSE ini sangat diperlukan, supaya pelaku usaha wisata Kepulauan Seribu siap menerima kunjungan wisatawan dengan aman jika nanti PPKM sudah dilonggarkan.
“Sebagai destinasi wisata bertaraf nasional dan internasional, Kepulauan Seribu harus memenuhi standar CHSE, ini adalah modal utama bagi industri pariwisata sekarang,” ujar Fadjar.

Wisata Selam Kegiatan yang Minim Risiko COVID-19

Ilustrasi wisatawan yang tengah menikmati keindahan Kepulauan Seribu Foto: Dok. Kemenparekraf
Sementara itu, Ketua Tim Penyusun CHSE Wisata Selam, Abi Carnadie, mengatakan dalam penyusunan panduan CHSE wisata selam ini, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan organisasi keselamatan selam internasional Divers Alert Network.
“Industri wisata selam sudah punya panduan CHSE tersendiri yang dirilis Kemenparekraf sejak tahun 2020, berisi panduan untuk pekerja, wisatawan, protokol beraktivitas di mobil, dermaga, kapal, sampai panduan disinfeksi peralatan selam, dan penanganan kasus darurat, ” jelas Abi Carnadie.
Ilustrasi wisatawan yang tengah menikmati keindahan Kepulauan Seribu Foto: Dok. Kemenparekraf
Abi menegaskan bahwa aktivitas selam atau scuba diving pada dasarnya merupakan kegiatan wisata olahraga yang rendah risiko penularan virus.
ADVERTISEMENT
“Sampai saat ini belum ada data yang menyatakan bahwa seseorang bisa tertular COVID-19 di dalam air. Dan saat penyelam memakai alat diving seperti masker diving, wetsuit, dan regulator, itu dia terproteksi mirip seperti memakai APD (Alat Pelindung Diri). Jadi bisa dibilang potensi penularan COVID-19 dalam aktivitas selam itu sangat minim, selama dilakukan sesuai protokol,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Tim Auditor CHSE Wisata Selam, Arief Yudo Wibowo.
“Kegiatan selam itu sudah sangat terpola dengan standard operating procedure (SOP) bahkan sejak sebelum adanya pandemi. Jadi, prosedur seperti CHSE sebenarnya cukup mudah diterapkan oleh para pelaku usaha wisata selam yang sudah sangat terbiasa dengan protokol keselamatan yang ketat,” jelas Arief.
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)