news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kesal, Petani Ini Pindahkan Batu Perbatasan Belgia-Prancis Berusia 202 Tahun

12 Mei 2021 11:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Belgia Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belgia Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Belgia mendadak menjadi lebih besar setelah letak perbatasan negara tersebut dengan Prancis diubah oleh seorang petani lokal. Hal itu berawal ketika petani lokal tersebut memindahkan pembatas negaranya dengan Prancis.
ADVERTISEMENT
Petani tersebut diketahui telah memindahkan penanda perbatasan yang telah berdiri berabad-abad tersebut karena menghalangi traktornya yang ingin melintas. Karena kesal, ia lantas turun dari traktornya dan memindahkan batu itu lebih jauh ke arah wilayah Prancis.
Kejadian langka itu pertama kali diketahui oleh seorang sejarawan ketika ia sedang berjalan di hutan dekat Erquelinnes, sebuah desa di Belgia. Kemudian terkejut saat menyadari bahwa sebuah batu yang digunakan untuk menandai perbatasan antara Belgia dengan Prancis, telah berpindah tempat sejauh 7,5 kaki atau 2,2 meter.
Ilustrasi Menara Eiffel, Prancis di musim dingin. Foto: Thinkstock
Dilansir People, perbatasan antara Prancis dan tempat yang sekarang disebut Belgia membentang sepanjang 620 km (390 mil). Batu yang berasal dari tahun 1819 itu kemudian diresmikan pada tahun 1820 setelah kekalahan Napoleon di Waterloo lima tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Erquelinnes, David Lavaux, bercanda tentang wilayah kota baru yang berukuran sedikit lebih besar. Meski begitu, Lavaux menginginkan batu perbatasan segera dikembalikan pada lokasi semula.
"Kami tidak tertarik untuk memperluas kota, atau pedesaan. Dia membuat Belgia lebih besar dan Prancis lebih kecil. Itu bukan ide yang bagus. Saya senang, kota saya lebih besar. Tapi Wali Kota Bousignies-sur-Roc tidak setuju,'' katanya, di stasiun TV Prancis.
Lavaux menambahkan bahwa insiden itu dapat diselesaikan "secara damai" jika petani setuju untuk mengembalikan batu tersebut ke tempat semula. Lebih lanjut, ia juga diminta untuk memindahkan kembali batu bersejarah itu di lokasi aslinya.
Wali Kota Bousignies-sur-Roc Aurélie Welonek, mengatakan bahwa kedua negara memiliki hubungan yang baik, jadi tidak ada kekhawatiran besar pada saat ini.
ADVERTISEMENT
"Saya sepenuhnya mempercayai rekan Belgia saya untuk melakukan apa yang diperlukan dengan petani," kata Welonek.
"Kami memintanya untuk memindahkan batunya kembali, dan jika dia tidak bekerja sama, maka Kementerian Luar Negeri akan terlibat," lanjutnya.
Ilustrasi Belgia Foto: Shutter stock
Meski pihak berwenang tidak terlibat dalam kasus ini, petani dapat menghadapi tuntutan pidana jika ia menolak mengembalikan batu penanda tersebut ke tempat semula.
Lavaux mengatakan bahwa para pejabat sedang memverifikasi identitas petani yang memindahkan batu itu, dan masalah tersebut harus diselesaikan minggu ini.
"Kami menertawakan ini lebih dari apa pun, ini tidak terlalu serius," katanya.
"Kami akan mengembalikan perbatasan ke tempatnya. Tujuan kami bukanlah untuk membuat Belgia lebih besar dan Prancis lebih kecil!" pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
ADVERTISEMENT