Kisah di Balik Lam Tsuen Wishing Tree yang Populer di Hong Kong

21 Mei 2018 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeruk mandarin dan Lam Tsuen Wishing Tree (Foto: Flickr/max_the_dog98)
zoom-in-whitePerbesar
Jeruk mandarin dan Lam Tsuen Wishing Tree (Foto: Flickr/max_the_dog98)
ADVERTISEMENT
Menggantungkan kertas harapan pada Lam Tsuen Wishing Tree adalah salah satu tradisi warga Hong Kong yang paling menarik perhatian wisatawan. Pohon yang terletak di Kuil Tin Hau, Desa Fong Ma Po itu bahkan turut menjadi destinasi paling dituju traveler, terutama menjelang Tahun Baru Imlek.
ADVERTISEMENT
Mulai dari warga lokal hingga turis dari berbagai negara berbondong-bondong mengunjungi Lam Tsuen pada Well-Wishing Festival saat Tahun Baru Imlek. Mereka akan memohon keberuntungan kepada dewa untuk tahun berikutnya. Festival itu sendiri merupakan perayaan tradisi paling ikonik di Hong Kong dan kerap difilmkan.
Lalu apa yang membuat ritual itu begitu penting bagi warga Hong Kong?
Desa Fong Ma Po, tempat sang pohon tumbuh, sudah dihuni lebih dari 700 tahun yang lalu, tepatnya pada Dinasti Song Selatan (1127-1279). Dilansir The Culture Trip, desa itu awalnya ditinggali para nelayan sehingga mereka membangun kuil Tin Hau untuk berdoa pada Dewi Laut.
Tiap para nelayan itu selesai berdoa kepada Tin Hau, mereka menyalakan dupa pada kuil kecil yang dipersembahkan untuk Dewa Wang Ye dan Pak Kung. Kuil itu terletak di depan sebuah pohon. Lama-kelamaan muncul kebiasaan pengunjung kuil untuk menuliskan nama dan tanggal lahir pada kertas joss dan menggantungnya di pohon tersebut.
ADVERTISEMENT
Warga kemudian percaya pada legenda tentang perempuan bernama Tanka yang tiba-tiba jatuh sakit. Lalu pada suatu malam ia bermimpi didatangi dewa yang menyuruhnya berdoa di Lam Tsuen. Di sana ia harus menggantungkan kertas joss pada sebuah pohon besar. Setelah Tanka melakukan instruksi itu, ia sembuh total.
Cerita itu menyebar dari mulut ke mulut dan warga menjadi percaya pohon itu dapat mengantarkan doa kepada para dewa. Sejak saat itu, penduduk setempat rutin menjalankan tradisi memohon keberuntungan di pohon tersebut.
Saking banyaknya kertas joss yang digantungkan pada Lama Tsuen Wishing Tree, pada 2005 silam cabang pohon tersebut pernah patah dan melukai dua pengunjung. Sejak itu pemerintah Hong Kong makin getol melindungi sang pohon dari kerusakan. Misalnya, untuk mengurangi beban Lam Tsuen Wishing Tree, pengunjung bisa menggantungkan kertas joss harapannya pada rak kayu.
ADVERTISEMENT
Hmmm...bagaimana menurutmu?