Kisah Pendaki yang Tewas Terkena Longsoran Salju, Sempat Kirim Foto ke Keluarga
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Lihat di mana aku berada sekarang," tulis pesan singkat Bari pada saudari perempuannya, Andrea seperti dilansir news.com.au.
Sayang takdir berkata lain, komunikasi tersebut jadi yang terakhir kali Andrea dan keluarganya dengan Bari. Ya, 20 menit setelahnya ia dikabarkan menghilang setelah gletser Marmolada pecah dan mengirimkan longsoran es dan salju pada Minggu (3/7).
Tim penyelamat segera ditugaskan untuk mencari keberadaan Bari dan grupnya. Setelah melakukan pencarian selama lebih dari 24 jam, jasad Bari ditemukan pada Senin (4/7). Tangis keluarga pun pecah, Andrea tak bisa berkata-kata menyaksikan saudaranya meninggal dalam kecelakaan tragis.
Penemuan jasad Bari juga dikonfirmasi langsung oleh wali kota Isola Vicentia, Francesco Gonzo. Bari ternyata bukanlah satu-satunya korban longsoran salju di Pegunungan Dolomites. Setidaknya tujuh orang tewas dan lima orang lainnya dikabarkan masih hilang dalam insiden tersebut
ADVERTISEMENT
Cerita Saudara Pendaki yang Tewas
Andrea, saudara perempuan Bari menceritakan detik-detik sebelum Bari hilang kontak dan akhirnya ditemukan tewas. Ia mengatakan, bahwa sang kakak mengirimkan foto selfie ke kedua orangtuanya, Emanuela dan Giuseppe.
Dalam foto selfie-nya tersebut, Bari tampak tersenyum sambil mengenakan peralatan standar pendakian mulai dari helm hingga kacamata. Tampak pula, sisi gunung bersalju yang menjadi latar belakang foto Bari.
“Filippo adalah pecinta gunung dan alam pada umumnya,” kenang Andrea.
Andrea mengatakan bahwa kakaknya tersebut juga merupakan seorang pendaki berpengalaman yang gemar mendaki gunung.
“Dia sudah melakukan beberapa kali pendakian. Ia juga selalu ditemani oleh orang-orang yang berpengalaman dan dengan semua peralatan yang diperlukan,” imbuh Andrea.
Namun takdir berkata lain, setelahnya Andrea mengatakan bahwa Bari dan grupnya hilang kontak. Selain Andrea, rasa kehilangan juga dirasakan teman-teman Bari.
ADVERTISEMENT
Salah satu temannya yang berduka juga mengatakan bahwa Bari adalah sosok sahabat yang baik.
"Filippo Bari adalah hal yang membuat Italia menjadi rumah bagi saya. Dia adalah sahabatku dan bahkan saudaraku. Saya akan selalu menghargai waktu yang saya habiskan bersama saat di Filipina. Kemarin kami kehilangan dia dalam kecelakaan hiking yang mengerikan. Semoga kamu beristirahat dengan tenang,” tulis salah satu teman Bari di lama Facebook.
Pencarian Pendaki yang Hilang Terus Dilakukan
Petugas penyelamat daru Trentino Alpine Rescue Service masih melakukan pencarian para pendaki yang hilang di Gunung Dolomites. Hingga Selasa (5/7), tim penyelamat mengerahkan berbagai peralatan canggih.
“Operasi di lapangan hanya akan dilakukan untuk memulihkan sisa-sisa yang ditemukan oleh drone, untuk memastikan keselamatan penyelamat,” kata petugas penyelamat.
Kepala petugas nasional, Maurizio Dellantonio mengatakan bahwa timnya juga sudah mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan para korban. Barang-barang seperti cincin, sepatu, tas, hingga alat pemecah es juga jadi fokus pencarian.
ADVERTISEMENT
"Apa saja yang bisa memungkinkan seseorang dapat diidentifikasi," katanya.
Pemerintah Italia mengatakan bahwa runtuhnya gletser tersebut disebabkan perubahan iklim. Otoritas setempat juga khawatir akan ada lebih banyak reruntuhan di daerah pencarian.
Perdana Menteri Mario Draghi mengatakan runtuhnya gletser tersebut kemungkinan disebabkan dengan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim.
Menurut laporan bulan Maret oleh Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC), pencairan es dan salju adalah salah satu dari 10 ancaman utama yang disebabkan oleh pemanasan global, mengganggu ekosistem dan infrastruktur.
Terakit insiden tersebut, Kantor kejaksaan Trento telah membuka penyelidikan untuk menentukan penyebab tragedi itu. Gletser yang dijuluki "Queen Dolomites", mengaliri Sungai Avisio dan menghadap ke Danau Fedaia di provinsi Otonomi Trento di Italia.
ADVERTISEMENT