Kosong Selama 100 Tahun, Rumah Kecil di Islandia Jadi yang Paling Sepi di Dunia

14 Januari 2022 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah mungil di pulau di Islandia. Foto: Michal Durinik/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Rumah mungil di pulau di Islandia. Foto: Michal Durinik/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah rumah yang berada di pulau kecil, Elliðaey, di selatan Islandia mencuri perhatian banyak orang, karena terlihat sendirian di sana.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Sun, ternyata rumah ini telah kosong selama 100 tahun dan menjadi rumah paling sepi di dunia.
Kira-kira sejarahnya seperti ini, sepanjang abad ke-18 sampai ke-19, ada sebuah situs indah yang terletak di bagian paling timur laut dari gugusan Kepulauan Vestmannaeyjar yang bernama Pulau Elliðaey.
Pulau tersebut merupakan tempat tinggal untuk sebagian kecil keluarga. Namun, pada tahun 1930-an penduduknya harus angkat kaki dan pindah ke daratan untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Sebuah rumah di terlihat dalam perjalanan di Islandia. Foto: Roxana Bashyrova/shutterstock
Sejak saat itu, pulau terpencil tersebut benar-benar kosong dan hanya ada rumah kecil berdinding putih yang tersisa di sana.
Namun, kejadian itu justru malah menimbulkan sejumlah teori yang cukup aneh dari yang lainnya. Salah satu rumornya adalah rumah itu dibangun oleh seorang miliarder eksentrik yang berencana untuk pindah ke Elliðaey jika terjadi kiamat zombie.
ADVERTISEMENT
Ada juga yang berspekulasi bahwa rumah tersebut adalah milik penyanyi, Bjork, dan bahkan sekarang ia sedang bernegosiasi dengan pemerintah untuk membeli pulau tersebut.
Entah mana sejarah yang benar atau itu hanya sekadar rumor belaka.
Pemandangan udara pulau kecil yang indah di Islandia terdapat satu bangunan berwarna putih. Foto: TRphotos/Shutterstock
Yang jelas, rumah putih itu merupakan pondok yang dibangun oleh Elliðaey Hunting Association, yang dihuni oleh kawanan burung puffin untuk berpesta dengan persediaan ikan yang melimpah di perairan yang berada di bawahnya.
Untuk mempermudah perjalanan berburu, kelompok tersebut membangun rumah sebagai pangkalan, yang dilengkapi dengan sauna yang memanfaatkan sistem pengumpulan air hujan.
Meskipun terlihat indah, rumah tersebut tidak terdapat listrik, air, atau pipa ledeng yang mengalir. Tetapi tempat ini menawarkan pemandangan menakjubkan dari keindahan alam yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Pulau ini terdaftar sebagai cagar alam dan kawasan lindung, karena merupakan tempat bersarang utama bagi petrel badai dan burung laut lainnya.