Liburan Anti-mainstream di Singapura dengan Berkeliling Naik Vespa Antik

7 April 2022 14:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Singapore Sidecars, operator tur vespa di Singapura yang tengah berkumpul di Capitol Singapore, pada Selasa (5/4/2022). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Singapore Sidecars, operator tur vespa di Singapura yang tengah berkumpul di Capitol Singapore, pada Selasa (5/4/2022). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Berbelanja atau berkunjung ke destinasi wisata mungkin jadi agenda wajib saat traveling ke Singapura. Namun, pernahkah berkeliling Negeri Singa sambil menaiki kendaraan antik?
ADVERTISEMENT
Jika belum, tur wisata satu ini bisa jadi pilihan. Kamu bisa merasakan sensasi yang sama seperti apa yang kumparan rasakan, dengan mengikuti tur dari Singapore Sidecars. Kamu akan diajak menjelajahi Singapura dengan cara yang berbeda sambil dengan menaiki vespa antik. Asyik!
Para peserta tur vespa Singapore Sidecars yang tengah berputar arah di depan kawasan Hotel Fullerton Singapura. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Perjalanan kumparan dimulai dari kawasan Capitol Singapura, salah satu pusat perbelanjaan dan gaya hidup terkemuka. Setibanya di sana, kumparan disambut dengan jajaran vespa antik yang sudah terparkir di area Capitol Park.
Menurut penuturan salah satu pengendara Singapore Sidecars, kumparan akan diajak mengelilingi beberapa tempat di Singapura, mulai dari kawasan perkotaan hingga tempat-tempat bersejarah.
Peserta tur vespa yang tengah menikmati perjalanan melintasi kawasan pusat kota di Singapura. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Tak perlu menunggu lama, vespa Primavera berkelir putih menjadi kendaraan yang kumparan pilih untuk menjelajahi Negeri Singa. Helm sudah terpasang, kamera sudah di tangan, vespa antik yang dinaiki kumparan langsung melesat membelah keramaian Stamford Road.
ADVERTISEMENT
Bak selebriti memasuki area catwalk, iring-iringan vespa yang kami naiki mendadak jadi perhatian para pejalan kaki.
Jackie yang menjadi pengendara vespa yang kumparan naiki mengatakan, bahwa kita akan menjelajah Singapura dengan cara yang berbeda. Adapun, mereka yang tertarik dengan tur ini juga bisa memilih beberapa rute sesuai dengan yang ingin dikunjungi.
Para peserta tur vespa Singapore Sidecars yang sedang menikmati keindahan Negeri Singa. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
"Ada beberapa tur yang bisa dipilih. Kamu bisa menyusuri Kampung Glam, kawasan Peranakan atau city tour (tur dalam kota). Kamu hanya perlu membuat (appoinment) atau janji dengan koordinator kami (terlebih dahulu)," ujarnya saat itu.
Setelah berkendara selama beberapa menit, vespa yang kami naiki pun berhenti sejenak di National Gallery, museum dengan 8.000 koleksi karya seni dari Asia Tenggara.
Sebelum melanjutkan perjalanan, peserta dipersilakan untuk berfoto dengan vespa antik yang dinaiki.
Para peserta tur vespa Singapore Sidecars. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Tak lama kemudian, vespa yang kumparan naiki pun kembali melanjutkan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Jackie mengatakan bahwa destinasi selanjutnya yang akan kami datangi adalah beberapa tempat bersejarah di Singapura.

Mengunjungi Salah Satu Kawasan Tertua di Singapura

Setelah melewati Esplanade dan menuju arah kawasan Marina Bay Sands yang menjadi salah satu ikonnya Singapura, kami kembali berhenti di Anderson Bridge, jembatan penyeberangan tertua di Negeri Singa.
Jembatan penyeberangan yang identik dengan warna putih ini menjadi saksi dari sejarah Singapura.
Melintasi jembatan yang menghubungi kawasan Marina Bay Sands. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Hal tersebut pun diungkapkan oleh Anthony, tur guide yang sebelumnya menemani perjalanan kumparan.
"Jembatan ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1910-an. Jembatan yang kita lewati ini adalah jembatan yang sudah dibangun sebagai alat penghubung tambahan untuk mengakomodasi pejalan kaki. Sedangkan di sebelah sana adalah yang aslinya " ujar Anthony, seraya menunjuk ke arah jembatan yang asli.
Pemandu tur bernama Jackie yang menemani kumparan mengelilingi Singapura. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Dari Anderson Bridge, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju salah satu kawasan wisata bersejarah yang ada di Singapura. Jackie mengatakan bahwa destinasi selanjutnya adalah Kampong Glam.
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang belum tahu, Kampong Glam adalah kawasan perkotaan tertua di Singapura. Dikutip laman resmi Visit Singapore, Jika dilihat dari sejarahnya, Kampong Glam merupakan kawasan berpadunya tradisi kuno dan gaya hidup modern.
Masjid Sultan di Kampong Glam terkenal sebagai salah satu spot Instagramable dan wajib disambangi turis Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Istilah kampong dalam bahasa Melayu, berarti pedesaan, sementara “gelam” sering kali dikaitkan dengan pohon gelam (pohon paperbark berdaun panjang, sejenis kayu putih), yang banyak ditemukan di area ini dan digunakan oleh warga setempat untuk pembuatan kapal, obat-obatan, bahkan bumbu masak.
Distrik ini memiliki sejarah sejak Singapura era kolonial, ketika Sir Stamford Raffles mengalokasikan area ini sebagai pusat komunitas Melayu, Arab, dan Bugis. Sejak itu, area ini telah berkembang menjadi pusat bagi wisatawan trendi, maupun para penikmat budaya.
Melintasi Kampong Glam, salah satu kawasan perkotaan tertua di Singapura. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
kumparan juga diajak melintasi kawasan Haji Lane yang dipenuhi dengan berbagai bangunan tua nan ikonik di sisi kanan dan kiri. Berfoto tentunya menjadi kegiatan yang wajib dilakukan di sini.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, setelah menempuh perjalanan selama satu jam, Kampong Glam menjadi penutup perjalanan kumparan naik vespa antik.
Untuk ikut tur ini kamu hanya perlu melakukan pemesanan di laman resminya. Ada beberapa rute yang bisa kamu pilih, mulai dari Art and Museum, Heritage Rides, Night Rides, dan lain sebagainya. Untuk harganya sendiri, dengan merogoh kocek sekitar 180 dolar Singapura atau Rp 1,9 juta kamu sudah bisa ikut tur vespa antik ini selama 1 jam.
Bagaimana tertarik mencoba?