Liburan ke Taman Safari Bogor? Ini Protokol Kesehatan dan Harga Tiket Barunya

1 Juli 2020 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Taman Safari Indonesia. Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Taman Safari Indonesia. Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Setelah ditutup sejak Maret lalu akibat pandemi virus corona, Taman Safari Bogor sudah kembali dibuka untuk umum sejak Senin 15 Juni. Manajemen Taman Safari Indonesia (TSI) Group akan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan dari pemerintah guna mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Komisaris Taman Safari Indonesia mengungkapkan bahwa protokol kesehatan yang dibuat menjadi acuan bagi seluruh unit TSI Group (Taman Safari Bogor, Taman Safari Prigen, Bali Safari Park, dan Batang Dolphins Center) dalam memberikan jaminan kesehatan dan kenyamanan para pengunjung.
"Perlu juga diketahui bahwa World Zoo Organization mereka juga sudah membuat rujukan kalau kebun binatang atau lembaga konservasi dibuka itu standarnya, seperti harus jaga jarak, harus menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, food print (untuk pijakan), kalau ada kendaraan yang harus disemprot dan segala macamnya, standar itu ada," kata Tony saat dihubungi kumparan, Rabu (1/7).
"Terus dari perhimpunan kebun binatang se-Indonesia itu mengadopsi sebagian, karena kita juga mengadopsi kearifan lokal. Kita juga adopsi dari Kemenkes. Nah, masing-masing kita buat. Taman Safari membuat dua SOP. Pertama, SOP saat PSBB, kedua SOP saat new normal," imbuh Tony.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs resmi Taman Safari Bogor, ada tiga poin yang menjadi prioritas bagi pengunjung. Pertama, protokol kesehatan dan kebersihan di seluruh area Taman Safari Bogor.
Ilustrasi Taman Safari Indonesia. Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Beberapa penerapannya berupa mewajibkan setiap karyawan menggunakan masker, face shield serta sarung tangan, dan pengukuran suhu tubuh bagi setiap orang (karyawan dan pengunjung) yang memasuki area Taman Safari Bogor maksimal 37,5 derajat celsius. Kemudian penyemprotan disinfektan ke setiap kendaraan yang akan masuk, mewajibkan setiap pengunjung mengenakan masker, dan menyediakan cairan pembersih tangan atau sabun tangan di tiap sudut area.
Lebih lanjut, Tony menambahkan bahwa atraksi wisata indoor saat ini belum dibuka.
"Belum boleh dibuka dan masih menunggu perkembangan selanjutnya," tambahnya.
Selain itu, pihaknya meminimalisir kontak fisik antara staf dan pengunjung, atau pun antar satu pengunjung dengan pengunjung lainnya. Dalam hal bertransaksi, pengunjung diimbau untuk melakukan pembayaran non-tunai (berbasis QR Code) mulai dari loket masuk, restoran, dan outlet-outlet di dalam area. Pihak TSI juga membatasi jumlah pengunjung hingga 50 persen di area-area publik, seperti shelter, kereta atau bus, dan kendaraan pribadi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Kedua, di bangku penonton, ada pembatasan jumlah orang yang sudah diberi tanda pada bangku dengan tanda silang. Setiap bangku di area publik pun rutin disemprot dengan cairan disinfektan. Begitu pula dengan area restoran yang dibuat sedemikian rupa agar ada jarak minimal 1,5 meter antar-pengunjung.
Sejumlah pengunjung menggunakan masker dan duduk dengan jarak fisik saat menyaksikan pertunjukan Various Animals Show di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Ketiga, pengawasan kesehatan dan kebersihan satwa-satwa. Sebagai lembaga konservasi, tentunya kesehatan dan kesejahteraan satwa menjadi prioritas utama. Bahkan, selama penutupan 3 bulan pun, manajemen Taman Safari Bogor tetap memenuhi kebutuhan pakan dan menjaga kesehatan tiap satwa. Berkat donasi dari masyarakat melalui program #kitacintasatwa pula, kesejahteraan satwa tetap dijaga dengan baik.
"Sampai saat ini untuk membuktikan satwa terinfeksi virus corona itu belum bisa, hanya masing-masing kebun binatang diminta agar jaga jarak dan yang paling penting petugas yang menangani satwa harus dites karena mereka yang lebih dekat dengan hewan. Pengunjung juga diminta untuk mengurangi interaksi dengan satwa," lanjut Tony.
ADVERTISEMENT
Tim medis dan keeper (perawat satwa) secara rutin selalu memeriksa kondisi satwa. Tiap satwa yang memiliki keluhan kesehatan akan langsung ditangani secara medis, dan dikarantina secara terpisah untuk menghindari kontak atau penularan dengan satwa lain ataupun pengunjung.
Seekor anjing menggunakan masker dan duduk dengan jarak fisik saat pertunjukan Various Animals Show di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Tony pun mengungkapkan antusiasme pengunjung yang ingin berlibur ke Taman Safari sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari pemesanan tiket lewat secara online yang membuat beberapa pengunjung mengalami kesulitan saat melakukan pemesanan.
"Memang tiket online ini kita gulirkan COVID-19 untuk memnghindari transaksi dengan uang, memang kita coba atasi pelan-pelan dan semoga dalam waktu dekat bisa teratasi," kata Tony.
Sementara itu, Taman Safari Bogor juga tiket khusus di masa percobaan terbatas dari 1-15 Juli. Untuk dewasa tiket masuk sebesar Rp 220 ribu, sedangkan anak-anak Rp 200 ribu.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.