Machu Picchu Kembali Dibuka, Pengunjung Dibatasi Hanya 40 Persen

7 Maret 2021 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kuil di Machu Picchu. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuil di Machu Picchu. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Machu Picchu kembali dibuka untuk wisatawan setelah ditutup sementara akibat lockdown kedua yang diberlakukan di Peru. Tempat wisata bekas reruntuhan Suku Inka tersebut kembali dibuka dengan kapasitas pengunjung dibatasi hanya 40 persen.
ADVERTISEMENT
Dilansir France 24, Machu Picchu kembali dibuka untuk wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Traveler mendaki ke Machu Picchu dan bertemu llama Foto: Shutter Stock
"Setiap hari, 897 orang dapat mengunjungi (Machu Picchu) di bawah protokol kesehatan yang ketat," kata sumber kementerian kebudayaan kepada AFP.
Pembukaan ini diharapkan dapat menjadi angin segar untuk pariwisata Peru yang terhantam pandemi.
Gubernur Provinsi Cusco, Jean Paul Benavente, mengatakan sektor pariwisata Peru setidaknya kehilangan hampir USD 1,4 miliar pada tahun 2020 akibat minimnya wisatawan.
"Ada koridor yang aman bagi wisatawan, kami harus mengaktifkan kembali (pariwisata) dengan kekuatan besar, tetapi secara bertahap dan bertanggung jawab," kata Benavente.
Benavente menjelaskan wilayah Cusco sendiri mencatat terdapat hampir 14.400 kasus infeksi virus corona dengan total 493 kematian.
Wisata Peru, Machu Picchu Foto: Shutter Stock
Meski begitu, Peru telah memutuskan untuk mengakhiri lockdown yang diberlakukan di beberapa wilayah.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan karena kasus penularan virus corona telah mengalami penurunan dan situasi ekonomi dianggap mengkhawatirkan.
Ilustrasi traveler mendaki di situs Machu Picchu, Peru Foto: Shutter Stock
Selain itu, sebagian wilayah kota Cusco bergantung pada pariwisata. Misalnya saja kota-kota di Sacred Valley yang memiliki banyak situs arkeologi zaman Inka dan pra-Inka, termasuk Machu Picchu.
Sebagai informasi, Machu Picchu telah tutup selama hampir delapan bulan pada 2020. Tempat wisata ini sempat dibuka pada November lalu, namun akhirnya ditutup lagi saat virus corona gelombang kedua melanda Peru.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)