Makna Pepatah Suku Bugis yang Dibacakan Jokowi Saat Pidato Pelantikan
ADVERTISEMENT
Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin akhirnya resmi menjabat sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024. Keduanya membacakan sumpah jabatan di Komplek Parlemen, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pembacaan sumpah digelar dalam sidang paripurna MPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Minggu (20/12). Sumpah dibacakan bergantian oleh Jokowi, kemudian Ma'ruf Amin. Suasana dalam gedung parlemen tampak tenang dan khidmat.
Setelah itu, Jokowi dan Maruf bergantian menandatangani berita acara pelantikan, diikuti oleh 10 orang pimpinan MPR RI. Berita acara yang telah ditandatangani tersebut kemudian diserahkan dari MPR kepada Jokowi-Ma’ruf.
Jokowi kemudian mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato usai pelantikannya sebagai presiden RI periode kedua. Dalam pidato tersebut Jokowi menyampaikan cita-citanya untuk bangsa Indonesia serta lima poin utama arah kebijakan masa kepemimpinannya ke depan.
Namun, ada yang unik dari pidato pelantikan yang dibacakan Jokowi. Diakhir pidato, Jokowi membacakan sebuah pepatah yang berbunyi: ‘Pura babbara sompekku, Pura tangkisi’ golikku’ yang berarti ‘layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang.’
ADVERTISEMENT
Pepatah yang dibacakan Jokowi tersebut merupakan salah satu pepatah Suku Bugis . Orang Bugis merupakan salah satu suku yang mengenal aksara sehingga suku tersebut mewariskan peninggalan berupa teks atau naskah kuno yang bernama Naskah Lontara.
Salah satu bentuk naskah Lontara Bugis yang mengandung nilai-nilai luhur dikenal dengan nama Pappaseng atau yang berarti nasihat. Sesuai artinya, Pappaseng berisi nasihat dari para leluhur Suku Bugis untuk keturunan mereka.
Nasihat tersebut merupakan buah pemikiran dan petunjuk-petunjuk hidup agar anak cucu mereka bisa menjalani kehidupan dengan lebih arif bijaksana.
Namun tak hanya sebagai petuah, Pappaseng ternyata juga sudah menjadi identitas yang mengakar bagi Suku Bugis. Salah satunya yaitu Pappaseng yang dibacakan Jokowi saat pelantikan. Sayangnya, ada bagian Pappaseng yang tak dibacakan Jokowi dalam pidatonya.
Dalam teks aslinya, Pappaseng tersebut berbunyi: Pura babbara sompekku, Pura tangkisi’ golikku, Ulebbirenngi tellenngé natowalié, yang artinya layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang, kupilih tenggelam daripada kembali.
ADVERTISEMENT
Makna Pappaseng ini sangat dalam yaitu nasihat soal etos kerja yang tinggi. Siapa yang tak tahu bahwa nenek moyang Bugis merupakan pelaut ulung.
Mereka dikenal sebagai orang-orang yang pantang menyerah termasuk dalam mengarungi samudra. Tak heran jika nilai ini menjadi salah satu identitas Suku Bugis sampai hari ini.
Leluhur Suku Bugis menginginkan anak cucunya untuk selalu bersemangat, sama seperti nenek moyang mereka. Semangat tak kenal putus asa dan pantang mundur demi menggapai suatu impian.
Pesan ini yang nampaknya juga ingin Jokowi sampaikan dalam pidato pelantikannya yaitu mengajak semua lapisan masyarakat dan pemerintahan untuk bersama-sama berjuang demi Indonesia maju.
Jadi ingat tagline Jokowi, ya? Kerja, kerja, kerja!