news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Malaysia Buka Travel Bubble dengan Singapura dan Brunei, Indonesia Bagaimana?

14 Juli 2020 15:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Malaysia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Malaysia. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa negara saat ini tengah mempersiapkan rancangan travel bubble di wilayahnya. Kebijakan ini dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pasca-pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Negara tetangga, Malaysia saat ini tengah merancang travel bubble dengan sejumlah negara, seperti Singapura dan Brunei Darussalam untuk memfasilitasi wisatawan dan pebisnis dalam melakukan perjalanan. Keputusan tersebut direncanakan akan dilakukan pada bulan Agustus mendatang.
Dilansir South China Morning Post, dalam tahap membuka koridor perjalanan ini, Malaysia menggaet negara-negara yang berada di jalur hijau kasus virus corona. Menteri pertahanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan bahwa Malaysia telah melakukan negosiasi dengan Singapura dan Brunei pada Juni lalu.
Warga berolahraga di dekat Taman Merlion saat hari pertama pembukaan lockdown tahap dua di Singapura (19/6). Foto: REUTERS/Edgar Su
Perjanjian travel bubble memungkinkan wisatawan dari negara tersebut dapat secara bebas melakukan perjalanan tanpa melakukan karantina sebelum penerbangan. Sabri Yaakob berharap dengan dibukanya travel bubble dapat membantu para pekerja asing dan wisatawan Malaysia, agar dapat masuk dan keluar negara-negara tersebut tanpa harus melakukan karantina.
ADVERTISEMENT
Sabri Yaakob mengatakan pemerintah Malaysia sudah menggelar pertemuan khusus menteri Malaysia yang membahas mengenai perintah pengendalian gerakan. Salah satu yang dibahas adalah masalah SOP perjalanan untuk komunitas bisnis dengan perkiraan ada sekitar 250.000 warga Malaysia yang harus melakukan perjalanan setiap harinya karena bekerja.
Suasana Kuala Kumpur, Malaysia, setelah pelonggaran lockdown, Senin (4/5). Foto: Reuters/Lim Huey Teng
Sementara itu, Menteri Luar Negeri, Datuk Seri Hishammuddin Hussein, seperti dikutip dari Malaysia Mail, mengatakan diskusi sedang berlangsung dengan rekan-rekan dari Singapura yang terdiri dari empat kategori perjalanan yang diusulkan-Reciprocal Green Lane (RGL), Periodic Commuting Arrangement (PCA), warga dari kedua negara komuter dan pembukaan kembali perbatasan.
Ia mengungkapkan bahwa negosiasi untuk dua kategori utama berjalan lancar. Hishammuddin mengatakan pembukaan kembali pembatasan tidaklah mudah, pemerintah harus mempertimbangkan langkah-langkah untuk meminimalisir keberlanjutan COVID-19.
Suasana Kuala Kumpur, Malaysia, setelah pelonggaran lockdown, Senin (4/5). Foto: Reuters/Lim Huey Teng
"Melalui diskusi ini, Malaysia secara konsisten menekankan pada kepentingan kedua negara dalam mencapai konsensus dalam hal prosedur operasi standar (SOP) dan protokol kesehatan masyarakat untuk COVID-19," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saat ini Malaysia juga tengah dalam diskusi bersama sejumlah negara yang masuk ke dalam kategori zona hijau COVID-19, yakni Singapura, Selandia Baru, Jepang, Australia dan Korea Selatan.
Hishammuddin mengatakan bahwa wisatawan asing yang berasal dari negara-negara dalam kategori zona hijau dengan, seperti pelajar atau pemasok makanan tidak perlu menjalani karantina selama 14 hari.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)