Masjid Cut Meutia, Dulu Kantor Belanda Kini Selalu Ramai Jemaah

19 Mei 2018 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selain Masjid Istiqlal, ada lagi masjid yang selalu padat jemaah terutama di bulan Ramadhan. Letaknya yang berada di pusat kota dan dekat kawasan perkantoran, membuatnya kerap disinggahi warga ibu kota untuk istirahat sejenak dan salat. Ya, inilah Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya strategis, masjid ini juga punya pesona tersendiri mengenai sejarahnya. Dari arsitekturnya, Masjid Cut Meutia tampak sudah berusia tua. Sebelum menjadi masjid, bangunan itu adalah milik pemerintah kolonial Belanda.
Bangunan tersebut sempat beberapa kali berubah fungsi. Ia pernah menjadi kantor pos milik Belanda, kantor Jawatan Kereta Api Belanda, hingga Kantor Angkatan Laut pada masa kependudukan Jepang. Baru pada 1987, bangunan itu diresmikan sebagai Masjid Cut Meutia. Karena telah ditetapkan sebagai cagar budaya, bentuk bangunan itu tidak boleh diubah.
Kini Masjd Cut Meutia selalui ramai oleh jemaah terutama saat salat Jumat dan bulan Ramadhan. Mayoritas jemaahnya adalah pekerja kantoran yang dinas di kawasan Gondangdia. Salah satunya adalah Naimah (26) yang kerap menghabiskan ngabuburit di sana.
Penjual takjil di halaman Masjid Cut Meutia (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual takjil di halaman Masjid Cut Meutia (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
“Aku sering ngabuburit di sini karena suka arsitekturnya yang tua. Di sekitar sini juga banyak penjual takjil dan makanan. Jadi enggak usah bingung soal menu buka,” paparnya saat ditemui kumparanTRAVEL pada Jumat (18/05).
ADVERTISEMENT
Benar yang dikatakan Naimah. Tim kumparanTRAVEL melihat penjual gorengan, kolak, nasi bungkus telah siap di halaman masjid berkapasitas 3000 orang itu sejak pukul 15.00 WIB. Bahkan jika kamu lupa membawa peci dan sarung, kamu bisa membelinya dari penjual emperan di area masjid.
Penjual peci di halaman Masjid Cut Meutia. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual peci di halaman Masjid Cut Meutia. (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
Seperti masjid lainya, Masjid Cut Meutia juga menyediakan menu takjil gratis bagi jemaahnya. Menu takjil dibagikan sebelum azan maghrib berkumandang. Biasanya berupa satu gelas air kemasan dan satu kue. Setelah salat magrib berjemaah berakhir, pengurus masjid juga membagikan makanan berat bagi jemaah.
Menyediakan jamuan berbuka bukan satu-satunya program Masjid Cut Meutia dalam merayakan bulan Ramadhan. Pada 25-26 Mei nanti, Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) bekerja sama dengan Warta Jazz akan menggelar Ramadhan Jazz Festival yang memasuki tahun ke-8 penyelenggaraan. Event musik itu akan digelar di pelataran Masjid Cut Meutia.
ADVERTISEMENT
Sejumlah musisi ternama siap meramaikan Ramadhan Jazz Festival (RJF), seperti Yura Yunita, Andien, Glenn Fredly, Malid & D’Essentials, dan lain-lain. Menariknya, hasil penjualan tiket akan didonasikan ke rumah singgah kanker Cancer Information and Support Center (CISC).
“Tahun lalu kami ada 8000 penonton yang meramaikan RJF. Tahun ini insyaAllah bisa tembus 10 ribu penonton,” papar Nadhira Laisa, perwakilan RICMA.