Memora, Kolaborasi Kemenparekraf dengan Musisi Indonesia untuk Gaet Wisman
Nama Memora diambil dari kata "memorable" yang berarti mudah diingat. Hal ini berkaitan dengan tujuan program ini, yaitu menghubungkan antusiasme destinasi wisata ke pasar wisata melalui musik yang mudah diingat oleh target pendengarnya, yaitu wisatawan mancanegara.
Menariknya, Memora akan melibatkan talenta Tanah Air yang mampu menggabungkan unsur alamiah ke dalam musik mereka, sehingga tercipta sebuah karya yang megah dan berbeda. Sebagai pembuka, Kemenparekraf berkolaborasi dengan musisi Bottlesmoker dengan mempersembahkan penampilan di kawasan Capella Ubud Resort Bali, dan tayang perdana pada 9 November lalu di kanal YouTube Pesona Indonesia dan Indonesia.Travel.
Bottlesmoker merupakan duo musisi elektronik Indonesia yang berasal dari Bandung. Duo yang terdiri dari Anggung Suherman dan Ryan Adzani ini menciptakan lagu-lagu dengan memodifikasi sendiri instrumen musik mereka dengan konsep penciptaan musik yang sering dikenal sebagai istilah circuit-bending.
Bottlesmoker juga suka menggunakan instrumen musik mainan, seperti glockenspiel, hand bell, melodika, bahkan alat atau mainan apa pun yang bisa menghasilkan suara handphone mainan, radio, hingga Nintendo DS. Mereka menciptakan instrumen mereka sendiri, seperti Noise Box, Theremin, dan 8 Step Sequencer, sehingga Bottlesmoker dapat memproduksi musik yang begitu unik dibandingkan musisi lain.
Kemenparekraf berharap dengan penayangan video musik yang diproduksi beriringan dengan acara virtual "A Journey to Serenity with Jack Morris" pada tanggal 27 September 2020 lalu itu, Bali dapat dipasarkan secara halus melalui pertunjukan musik tersebut. Selain itu, musisi sebagai pelaku ekonomi kreatif juga terdukung pemasarannya dan dapat terbangun citra baru bagi Kemenparekraf melalui cara pemasaran yang membawa angin segar ini.