Menengok Kembali Sejarah Panjang si Aktif Gunung Anak Krakatau

11 April 2020 10:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Anak Krakatau meletus. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Anak Krakatau meletus. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Gunung Anak Krakatau menarik perhatian masyarakat setelah kembali mengalami erupsi pada Jumat (10/4), pukul 22.35 WIB. Akibatnya, warga yang ada di sekitar pesisir pantai di Kabupaten Serang dan Pandeglang, Banten, pun panik dan langsung berlarian menjauh dari pantai
ADVERTISEMENT
Beberapa bahkan mengaitkan erupsi gunung anak Krakatau dengan suara dentuman misterius yang terdengar di sekitar Jabodetabek, yang terjadi pukul 02.00 WIB dini hari, Sabtu (11/4). Meski hal ini dibantah Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan, tetapi beberapa masyarakat tetap meyakini suara tersebut berasal dari erupsi gunung anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau memang diketahui menjadi salah satu gunung paling aktif di Indonesia. Gunung ini terbentuk setelah 'ibunya', Gunung Krakatau sirna akibat letusannya sendiri pada 26-27 Agustus 1883.
Letusan maha dahsyat ini disebut-sebut memiliki daya ledak 30 ribu kali bom atom Hiroshima yang dijatuhkan di Jepang. Letusan Gunung Krakatau juga saat itu mengakibatkan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36 ribu jiwa.
Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (19/7). Foto: AFP PHOTO / FERDI AWED
Bahkan, dampak letusan Gunung Krakatau tak hanya dirasakan masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia. Suara letusannya terdengar hingga Australia dan Afrika.
ADVERTISEMENT
Saat itu, dunia juga menjadi gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari redup seakan tak ingin menampakkan sinarnya hingga satu tahun berikutnya. Hamparan debu juga tampak di langit Norwegia hingga New York.
Kemudian, setelah 40 tahun berlalu, pada tahun 1927 Gunung Anak Krakatau menampakkan dirinya. Kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0,5 meter (20 inci) per bulan. Setiap tahunnya, ia menjadi lebih tinggi 4-6 meter dan lebih lebar 12 meter.
Saat ini, ketinggian Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut. Sedangkan sang 'ibu', Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter dari permukaan laut.