Mengenal Macao, Creative City of Gastronomy

1 November 2019 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Makanan khas Macao, Macanese cuisine, adalah peleburan budaya Timur dan Barat dalam bentuk makanan. Foto: Macao Government Tourism Office
zoom-in-whitePerbesar
com-Makanan khas Macao, Macanese cuisine, adalah peleburan budaya Timur dan Barat dalam bentuk makanan. Foto: Macao Government Tourism Office
ADVERTISEMENT
UNESCO menobatkan Macao sebagai Creative City of Gastronomy pada November 2017. Di seluruh dunia, jumlah kota penyandang status tersebut hanya 26; di Cina, jumlahnya hanya tiga: Chengdu, Shunde, dan Macao.
ADVERTISEMENT
Creative City of Gastronomy adalah bagian dari Creative Cities Network. Jaringan ini dibangun pada 2004. Tujuannya adalah mendorong kerja sama dan berbagi pengalaman di antara kota-kota kaya budaya di seluruh dunia lewat berbagai bidang kreatif termasuk desain, film, dan tata boga.
Bukan jumlah restoran mewah yang menjadi penentu diangkatnya sebuah kota menjadi Creative City of Gastronomy, melainkan sejarah kuliner yang kuat. Macao punya itu karena warisan kuliner Macao berusia lebih dari 400 tahun. Sejarah rasa yang panjang ini membuat Macao dikenal sebagai tempat kelahiran fusion food pertama di dunia: Macanese cuisine. Mengingat asal-usulnya, Macanese cuisine adalah pengertian kreativitas itu sendiri.
Portugal membuka jalur laut ke Timur pada Abad ke-16. Dengan itu Portugal membuka pintu bagi para pedagang rempah di Afrika, India, dan Melaka. Denganya pula para pelaut Portugis membawa rempah-rempah eksotis dan makanan mereka ke Macao.
ADVERTISEMENT
Orang-orang Macao secara bertahap memadukan bahan makanan serta cara memasak asing dan lokal dengan makanan tradisional Portugis. Proses inilah yang kemudian melahirkan Macanese cuisine. Beberapa yang terkenal adalah minchi, African chicken, dan egg tart. Ketiganya lezat, namun ketiganya juga lebih dari sekadar pemuas lidah dan perut.
Lebih dari sekadar hidangan, Macanese cuisine adalah penanda inti dalam pelestarian identitas budaya Macao selaku tempat terjadinya peleburan budaya Timur dan budaya Barat. Pemerintah Macao menobatkan Macanese cuisine sebagai warisan budaya takbenda. Macao bahkan memandang tata boga sebagai kunci melestarikan keberagaman budaya dan mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.
Macao Food Festival ke-19
com-Macao Food Festival, ajang tata boga tahunan terbesar di Macao. Foto: Macao Government Tourism Office
Bulan November tahun ini akan sama dengan November tahun-tahun sebelumnya. Praça do Lago Sai Van (Sai Van Lake Square), yang tidak jauh dari Macao Tower, akan kembali menjadi lokasi penyelenggaraan Macao Food Festival. Digelar oleh United Association of Food and Beverage Merchants of Macao, ajang tahunan ini adalah salah satu yang paling ditunggu dan paling ramai.
ADVERTISEMENT
Pada edisi ke-19 Macao Food Festival, 8 hingga 24 November tahun ini, ratusan penjual makanan lokal akan kembali membuka stan berdampingan dengan pemilik restoran internasional. Sedap wangi makanan menguar dan menggoda pengunjung, lokal maupun wisatawan, yang jumlahnya ratusan ribu.
Hidangan favorit masyarakat Macao seperti minchi punya tempat tersendiri di Macao Food Festival, namun bukan berarti festival makan ini hanya tentang hidangan lokal. Hidangan mancanegara juga hadir di sini, menjadikan Macao Food Festival surga pencinta makanan dari segala kalangan.
Tidak hanya itu. Macao Food Festival lebih dari sekadar ruang makan komunal. Alih-alih, festival ini adalah ruang makan merangkap karnaval. Berbagai penampilan, permainan, dan hiburan seperti pertunjukan musik dan tari serta atraksi pasar malam hadir pula memeriahkan Macao Food Festival.
ADVERTISEMENT
Karenanya tidak mengherankan jika dari tahun ke tahun Macao Food Festival selalu dipadati pengunjung. Macao memang sangat berpengalaman dalam menggelar ajang tata boga berskala besar dan kelas dunia.
Macao juga merupakan tuan rumah Macao International Gastronomy Forum, yang digelar pada Januari. Pada gelaran tahun ini (19 hingga 21 Januari 2019) Macao berkesempatan menunjukkan pengalaman dan perkembangan mereka sebagai Creative City of Gastronomy kepada kota-kota penyandang status yang sama.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan Macao Government Tourism Office