Mengenal Uros, Suku Tertua yang Tinggal di Pulau Apung Danau Titicaca

10 Januari 2020 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suku Uros yang tengah menjual souvenir bagi wisatawan Foto: Shutter Stock
Saat berkunjung ke Danau Titicaca yang terletak di perbatasan Peru dan Bolivia, Amerika Selatan, jangan kaget bila menemukan pulau-pulau terapung yang terbuat dari jerami.
ADVERTISEMENT
Pulau-pulau terapung bernama Uros ini merupakan tempat tinggal Suku Uros atau Uru yang diperikirakan telah mendiami Danau Titicaca selama ratusan tahun.
Suku Uros yang mendiami sekitar Danau Titicaca Foto: Shutter Stock
Dilansir Atlas Obscura, suku yang diketahui telah ada sejak zaman Pra-Inca ini dikenal dengan prinsip hidupnya yang unik. Karena sampai sekarang Suku Uros masih mempertahankan tradisinya yaitu tinggal di pemukiman yang dibuat di atas pulau-pulau terapung.
Mereka terpaksa tinggal di pulau-pulau terapung tersebut karena tergusur oleh Suku Inca yang melakukan ekspansi besar-besaran ke tanah mereka. Alhasil, mereka pun memutuskan untuk membangun pulau-pulau terapung buatan mereka yang ada di Danau Titicaca.
Danau ini dianggap bisa menjadi tempat perlindungan bagi mereka dari suku-suku lain yang lebih kuat.
Suku Uros di Danau Titicaca Foto: Shutter Stock
Suku Uros memiliki populasi mencapai 4.600 orang dan terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu Uru-Chipaya, Uru-Murato, dan Uru-Iruito.
ADVERTISEMENT
Salah satu keunikan suku ini adalah mereka, mengandalkan jerami tortora atau yang biasa disebut nga’atu oleh masyarakat lokal dalam aspek kehidupannya.
Suku Uros yang mendiami sekitar Danau Titicaca Foto: Shutter Stock
Jerami yang bisa ditemukan di sekitar danau ini mereka gunakan untuk membangun rumah hingga perabotan lainnya. Meskipun bahan pembuatannya sangat sederhana ternyata fasilitasnya cukup lengkap. Ada rumah-rumah untuk setiap keluarga, sekolah, dan bahkan stasiun radio.
Rumah yang terbuat dari jerami totora itu juga bisa menjaga mereka tetap hangat, sehingga mereka terlindung dari perubahan cuaca yang ekstrem.
Danau Titicaca di perbatasan Bolivia dan Peru Foto: Shutter Stock
Bahkan, jerami totora tersebut juga dibuat menjadi sebuah kapal yang mereka gunakan untuk menyeberang dan beraktivitas. Perahu-perahu yang mereka buat juga memiliki desain yang unik. Meski begitu, perahu-perahu inilah yang mereka gunakan untuk mencari ikan.
ADVERTISEMENT
Mayoritas penduduk yang merupakan Suku Uros ini menggantungkan hidupnya sebagai nelayan, sedangkan para perempuanya juga membuat kerajinan tangan yang terbuat dari jerami untuk kemudian dijual kepada wisatawan.
Salah satu penduduk Suku Uros yang ada di sekitar Danau Titicaca Foto: Shutter Stock
Selain itu, pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan lain dari Suku Uros. Sejumlah besar pengunjung penasaran berduyun-duyun ke pulau-pulau ini setiap tahunnya hanya untuk mengamati dan melihat cara hidup mereka yang unik.
Sebagian penduduk juga menjadikan rumah mereka sebagai penginapan bagi wisatawan yang datang dan ingin berbaur bersama mereka. Mereka juga melakukan tarian di setiap malam guna menyambut wisatawan yang ingin menghabiskan waktu bersama.