Menpar: Target Devisa 2018 Tercapai, Tapi Tidak di Jumlah Wisman

27 November 2018 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arief Yahya, Menteri Pariwisata (Foto: Humas Kementerian Pariwisata)
zoom-in-whitePerbesar
Arief Yahya, Menteri Pariwisata (Foto: Humas Kementerian Pariwisata)
ADVERTISEMENT
Dengan sumber daya alamnya yang begitu indah, membuat pemerintah Indonesia ingin memaksimalkan pariwisata yang ada. Maka tak heran, Kementerian Pariwisata yang dikomandoi Arief Yahya berjuang keras untuk mencapai mimpi besar itu.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, menteri asal Banyuwangi ini ingin menjadikan industri pariwisata sebagai penghasil devisa. Selain itu, Menpar juga ingin menggaet sebanyak 17 juta wisatawan asing untuk pelesiran di Indonesia.
Memasuki akhir tahun, Arief Yahya menyebutkan bahwa masalah devisa negara berhasil tercapai. Sayangnya, untuk wisatawan internasional masih harus berjuang keras.
“Secara devisa tercapai, namun jumlah wismannya tidak tercapai untuk tahun 2018,” jelasnya saat ditemui kumparanTRAVEL di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (27/11).
Dirinya menjelaskan, bahwa jumlah wisatawan yang tidak berhasil dicapai karena adanya bencana yang melanda Indonesia. Imbasnya, terjadi pembatalan perjalanan, bahkan lebih dari 75 persen.
“Tahun ini kemungkinan besar akan tercapai 16 juta, (namun) ada gempa tanggal 29 Juli di Lombok, tapi kita bisa meng-cover dalam waktu 1 minggu. (Sayangnya) tak ada yang menyangka jika tanggal 5 Agustus, ada gempa 7 skala richter yang membuat cancelation besar-besaran, bahkan lebih dari 75 persen,” papar Arief.
ADVERTISEMENT
Padahal, sebelumnya Arief sudah yakin akan mendatangkan 17 juta wisatawan asing. Sebab pada Juni dan Juli, setiap bulannya ada 1,5 juta wisatawan asing yang datang, tetapi terpaksa harus turun jumlahnya di Agustus.
Arief menambahkan bila tidak ada bencana, sebenarnya Indonesia bisa berhasil mendatangkan 17 juta wisatawan asing. Dengan perhitungan 1,5 juta turis asing perbulan kemudian dikali 12 bulan, berarti setidaknya 18 juta akan masuk ke Indonesia, bahkan lebih dari target.
Kejadian ini juga mengingatkan dirinya dengan tahun 2017 yang bernasib sama dengan tahun ini. Tahun lalu, hingga bulan Septermber Arief yakin akan berhasil mendatangkan 15 juta wisatawan. Sayangnya, tidak tercapai lantaran ada erupsi Gunung Agung.
Terlepas dari itu, yang membanggakan devisa dari industri pariwisata mampu melewati target. Kementerian Pariwisata menargetkan devisa sebesar 17 miliar dolar Amerika, sementara yang didapat 17,6 miliar dolar Amerika.
ADVERTISEMENT
Hebatnya, devisa yang masuk dari induustri pariwisata ini menduduki nomor dua. Sementara nomor satu disabet oleh minyak sawit mentah (CPO).
Average spending per arrival 1.100 dolar Amerika per wisman dan dikali 16 juta berarti 17,6 miliar dolar Amerika (yang kita dapat),” pungkas Arief.