Menpar Tegaskan Kawasan Selat Sunda Aman Dikunjungi Wisatawan

2 April 2019 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers sosialisasi jurnalisme ramah pariwisata. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers sosialisasi jurnalisme ramah pariwisata. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan kawasan Selat Sunda telah aman untuk kembali dikunjungi wisatawan pasca-tsunami yang melanda beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Arief Yahya, hal ini berdasarkan pengamatan intensif dari Badan Geologi terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau pasca-tsunami Selat Sunda yang telah menunjukkan penurunan aktivitas dan tidak ada fenomena bertumbuh.
“Saya tegaskan lagi radius aman itu 2 km dari kawah Anak Krakatau, bukan dari pesisir pantai. Dengan demikian kawasan wisata di Selat Sunda aman dikunjungi wisatawan,” ujar Arief Yahya saat konferensi pers dalam acara ‘Sosialisme Jurnalisme Ramah Pariwisata Dalam Rangka Gerakan Sadar Wisata’ yang digelar Kementerian Pariwisata di Tanjung Lesung Beach Hotel, Banten, Jawa Barat pada Senin (1/4).
Begitu pula pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang telah melakukan aktivasi dan pemanfaatan teknologi mitigasi bencana.
Konferensi pers sosialisasi jurnalisme ramah pariwisata. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Menpar juga menjelaskan bahwa PVMBG dan Badan Geologi Kementerian ESDM pada 25 Maret 2019 telah menurunkan status Gunung api Anak Krakatau dari level III (Siaga) menjadi level II (Waspada) dengan radius aman menjadi 2 km dari sebelumnya 5 km dari kawah.
ADVERTISEMENT
“Pada 25 Maret kemarin turun dari status level 3 (siaga) menjadi waspada level 2. Jarak status itu untuk siaga adalah 5 km.Sedangkan jarak kawah Krakatau ke bibir pantai ini (Tanjung Lesung) 50 sampai 60 km. Dan jarak status waspada itu menjadi 2 km dari kawahnya. Semoga pengumuman ini menjadi titik balik dari pariwisata Selat Sunda,” jelasnya.
Tak hanya itu, semua alat deteksi dini kebencanaan juga telah dipasang di beberapa titik di sekitar Gunung Krakaratau.
“Semua peralatan early warning system atau water level juga telah dipasang oleh BMKG dan setelah itu BNPB juga akan memasang pelampung-pelampung yang dapat mendeteksi, jika kecepatan dan ketingggian ombak tertentu akan terdeteksi,” tambah Arief Yahya.
Pantai Tanjung Lesung Foto: Tirta Kusuma Wardana/kumparan
Selain penurunan status Gunung Api Krakatau, pasca-bencana tsunami Selat Sunda pada 22 Desember 2019, Kemenpar juga telah membentuk tim Selat Sunda Aman untuk melakukan pemantauan serta memastikan agar seluruh program pemulihan sektor pariwisata Selat Sunda berjalan sesuai rencana, baik dari unsur sumber daya manusia (SDM), pemasaran, maupun destinasi terdampak.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk mengawal strategi pemulihan pariwisata di destinasi terdampak, Menpar Arief Yahya juga melakukan kunjungan rutin ke Kabupaten Serang, Pandeglang, dan sekitarnya.