Menpar: Teknologi Digital Berperan Penting untuk Pariwisata Indonesia

5 Januari 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Foto: Humas Kementerian Pariwisata )
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata, Arief Yahya (Foto: Humas Kementerian Pariwisata )
ADVERTISEMENT
Tekonologi digital berperan penting untuk pengembangan pariwisata di Indonesia. Cara tersebut dirasa paling tepat untuk era milenial saat ini.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, ia juga mengatakan bahwa, peran teknologi digital dapat menjadi salah satu cara untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia.
"Untuk mengubah dunia secara radikal ada dua cara yaitu regulasi atau teknologi. Kita memilih teknologi digital untuk pariwisata agar kita menguncang dunia," ujar Menpar Arief Yahya berdasarkan keterangan resmi yang diterima kumparanTRAVEL.
Selain itu, Arief Yahya juga menjabarkan ada tiga produk Kemenpar untuk kaum millennial yaitu Wonderful Startup Academy, Nomadic Tourism, dan Destinasi Digital.
Arief Yahya di Nusa Tenggara Timur (Foto: Humas Kementerian Pariwisata)
zoom-in-whitePerbesar
Arief Yahya di Nusa Tenggara Timur (Foto: Humas Kementerian Pariwisata)
Ia mengungkapkan, saat ini 5 perusahaan terbesar di dunia adalah digital company. Karena itu, industri pariwisata pun harus digital. Wonderful Start Up Academy, Destinasi Digital dan Nomadic Tourism adalah tiga produk pariwisata yang mengikuti tren bisnis digital.
ADVERTISEMENT
"Sudah saatnya setiap destinasi wisata menggunakan digital sebagai materi promosinya. Look-Book-Pay harus diperhatikan oleh para pelaku destinasi. Wonderful Startup Academy ini untuk menciptakan ekosistem agar Indonesia menjadi destinasi wisata utama mancanegara. Program ini memberikan edukasi, knowledge sharing, mentoring hingga validasi terhadap market maupun bisnis. Juga menjadi akses kepada pemangku kebijakan, sesama pelaku bisnis pariwisata maupun konsumen langsung," kata Arief Yahya.
Kunci keberhasilan lain di sektor pariwisata tidak lepas dari komitmen pemimpin (CEO Commitment) untuk menjadikan pariwisata sektor unggulan. Sepanjang tahun 2018, sektor pariwisata salah satu yang paling banyak mendatangkan devisa bagi Indonesia.
Menpar juga menjelaskan, 4 tahun berturut-turut pariwisata Indonesia jadi sektor prioritas. Itu bukti komitmen presiden. “Semua diperhatikan. Akses menuju destinasi, point to point, dari satu titik ke titik lain. Semua tersambung dengan moda transportasi yang semakin kuat,” kata Arief Yahya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata Arief Yahya. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Selain itu, regulasi terkait pariwisata juga semakin mudah, murah, cepat, dan mendorong investasi. Presiden Jokowi juga sudah hadir dihampir semua destinasi yang diprioritaskan untuk terus mempromosikan destinasi pariwisata secara khusus.
ADVERTISEMENT
“Yang tak kalah penting, Presiden juga concern mendorong industri. Semua dirangkul ikut di pariwisata untuk maju dan berkembang, bahkan mendunia. Contohnya kuliner. Beliau meminta kuliner tradisional hadir di rest area, dan lainnya,” ujarnya.
Lebih jauh Arief Yahya juga mengatakan, tumbuhnya sektor pariwisata Indonesia juga didorong tingginya minat masyarakat melakukan perjalanan wisata, terutama oleh generasi milenial. Hasil survei dari Alvara Research Center menyebut, 1 dari 3 generasi melenial Indonesia melakukan wisata minimal sekali dalam setahun.
Dari sisi strategi, pariwisata Indonesia berkembang dan maju berkat konsep 3A yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. “Selama ini, promosi sudah kita lakukan dengan gencar. Baik di dalam negeri maupun luar negeri. Baik secara offline maupun digital. Terutama digital. Dibantu sahabat milenial, kita kembangkan beragam destinasi digital di semua daerah,” tandas Arief Yahya.
ADVERTISEMENT