Menparekraf: Pelaku Pariwisata Berharap Banyak pada Momen Libur Akhir Tahun

28 November 2020 8:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8). Foto: PUSPA PERWITASARI/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8). Foto: PUSPA PERWITASARI/ANTARA
ADVERTISEMENT
Momentum libur panjang dan cuti bersama akhir tahun 2020 dinilai sebagai peluang bagi sektor pariwisata untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengatakan, para pelaku usaha sangat berharap banyak dari momentum libur akhir tahun ini.
Menparekraf Wishnutama Foto: Dok. Kemenparekraf
Di Bali, khususnya Benoa, tingkat pemesanan sejumlah hotel sampai Desember mendatang sudah mencapai 80 persen. Sementara di Nusa Dua, pemesanan sudah mencapai sekitar 40 persen dan kemungkinan akan terus meningkat.
"Artinya, pariwisata kita sebetulnya sangat menjanjikan tapi memang para pelaku pariwisata sangat betul-betul berharap dengan liburan akhir tahun ini," kata Wishnutama seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/11).
Kendati harapan itu sangat tinggi, pemerintah sampai saat ini belum memutuskan kepastian cuti bersama Desember 2020.
Sebab, Presiden Jokowi telah mengusulkan untuk memangkas cuti bersama akhir tahun dengan alasan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Wishnutama menuturkan pada Jumat (27/11) pagi, Menko PMK Muhadjir Effendi juga telah menghubunginya terkait libur akhir tahun. Muhadjir juga berharap sektor pariwisata bisa terbantu dengan libur akhir tahun.
Ilustrasi wisatawan liburan di pantai Foto: Dok. Kemenparekraf
"Tadi pagi Pak Muhajir telepon saya mengenai hal ini, beliau juga ke Bali dan dia berharap betul pariwisata bisa terbantu pada akhir tahun ini. Karena booking-an banyak. Ini butuh bantuan Pak Luhut agar ada kesempatan untuk pelaku pariwisata bisa bangkit," kata Wishnutama.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan libur panjang saat pandemi justru tidak memberikan perbaikan kepada indikator ekonomi atau tidak terjadi konsumsi, tapi justru menambah jumlah kasus COVID-19.
"Berarti ini harus hati-hati melihatnya, apakah dengan adanya libur panjang, masyarakat melakukan aktivitas, mobilitasnya tinggi, namun tidak menimbulkan belanja dan menimbulkan tambahan kasus COVID," kata Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)