news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mulas, Masinis Shinkansen Tinggalkan Kokpit Saat Kereta Melaju 150 Km Per Jam

24 Mei 2021 8:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kereta shinkansen di Jepang. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kereta shinkansen di Jepang. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang masinis kereta peluru Jepang atau Shinkansen bikin geger dengan aksinya yang mengejutkan juga membahayakan. Sebab, masinis tersebut nekat meninggalkan kokpit kereta untuk pergi toilet.
ADVERTISEMENT
Dilansir CNN, insiden yang terjadi pada 16 Mei 2021 itu dilakukan saat kereta peluru Shinkansen sedang melaju 150 kilometer per jam atau setara 90 mph. Kejadian itu berlangsung saat kereta melintasi Stasiun Atami dan Stasiun Mishima di Prefektur Shizuoka, Central Japan Railway Co. (Jr Central).
Kereta peluru Shinkansen itu ditumpangi 160 penumpang. Akibat panggilan alam itu, masinis menyerahkan kendali ke kondektur yang tidak berkualifikasi menjalankan Shinkansen.
Shinkansen di Jepang Foto: Flickr/Thilo Hilberer
Namun kondektur tersebut justru mengatur penumpang yang akan naik turun kereta dan melakukan tugas lainnya. Jadi, sang kondektur tidak benar-benar mengemudikan kereta di ruang kemudi.
Akibatnya, kedua awak kereta peluru Shinkansen itu mendapat masalah besar dan ditindak. Masinis tersebut kemudian meminta maaf dan mengatakan bahwa dia pergi sebentar untuk ke toilet karena ada masalah dengan perutnya.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan alasan kenapa tidak menghentikan kereta peluru di stasiun terdekat karena dia tidak ingin menyebabkan penundaan jadwal perjalanan. Masinis tersebut mengaku dia meninggalkan kokpit karena perutnya mulas.
Dalam situasi tersebut, masinis seharusnya mengerem atau mempercepat secara manual untuk memastikan keselamatan dan menjaga kereta tetap sesuai jadwal.
Ilustrasi bagian dalam kereta shinkansen, Jepang. Foto: Shutter Stock
Lalu jika masinis mengalami keadaan darurat saat mengoperasikan kereta, dia harus berkoordinasi dengan pusat komando untuk menyerahkan kendali pada kondektur yang berkualifikasi, atau berhenti di rel maupun stasiun terdekat.
JR Central telah mengeluarkan surat permintaan maaf resmi dan melaporkan kejadian tersebut ke Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata.
Pihak perusahaan juga menambahkan bahwa mereka akan memperkuat aturan dan kesadaran tentang praktik terbaik di antara stafnya dan sedang mempertimbangkan untuk mendisiplinkan masinis dan kondektur itu.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara JR Central, ini pertama kalinya seorang masinis kabur atau mendadak mengosongkan area masinis saat kereta sedang melaju kencang dan membawa banyak penumpang. Ini juga kali pertama seorang kondektur mengambil alih tugas masinis untuk mengendari kereta peluru saat situasi genting.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).