Museum Ini Cari Mereka yang Alami Mimpi Buruk Selama Pandemi

4 Desember 2020 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi museum di London  Foto:  Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi museum di London Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah museum di London ingin mendengar cerita dari mereka yang mengalami mimpi buruk saat pandemi. Adalah Museum of London, yang tengah mencari mimpi untuk diteliti.
ADVERTISEMENT
Meski terdengar aneh, hal tersebut merupakan bagian dari proyek penelitian yang bernama The Guardians of Sleep.
Dilansir Lonely Planet, Museum of London bekerja sama dengan Museum of Dreams di Western University di Kanada, meminta warga London untuk berbagi mimpi yang mereka alami saat COVID-19 melanda dunia.
Ilustrasi museum di London Foto: Pixabay
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif museum bertajuk Collecting COVID. Tujuannya untuk memberikan lebih banyak informasi tentang bagaimana alam bawah sadar kita menciptakan skenario mimpi, baik atau buruk pada saat krisis. Kemudian hasilnya digunakan untuk lebih memahami kesehatan mental seseorang.
"Mengumpulkan mimpi warga London dengan kata-katanya sendiri tidak hanya memungkinkan kami mendokumentasikan pengalaman bersama dari pandemi, tetapi juga membantu memperluas definisi 'objek museum', dengan menambahkan mimpi sebagai pertemuan mentah dan kesaksian pribadi ke koleksi London permanen kami untuk untuk pertama kalinya, "kata Foteini Aravani, kurator digital di Museum of London.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu, pandemi COVID-19 mengubah banyak hal. Beberapa pakar menyebutkan bahwa situasi krisis semacam ini memunculkan sejumlah masalah fisik dan mental.
Menurut survei Kings College London yang dilakukan dari Juni 2020, kecemasan terhadap kehidupan pandemi tidak berhenti menghantui saat kita terjaga saja, melainkan juga mengganggu waktu tidur.
Para peneliti menemukan bahwa 50 persen orang dalam kelompok usia 16-24 tahun mengklaim bahwa mereka jadi lebih sering mengalami vivid dreams. Sebuah kondisi ketika mimpi terasa terlalu nyata sampai-sampai membuat mereka kesulitan membedakan kenyataan dan dunia mimpi.
Ilustrasi Tidur. Foto: Shutterstock
Hal itu terjadi karena secara tidak langsung keresahan dan kekhawatiran dapat terproyeksi melalui mimpi. Sebab, mimpi merupakan manifestasi paling otentik dari apa yang kita rasakan di dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Museum London ingin mengoleksi mimpi para respondennya dalam situasi ini, karena hasilnya tentu akan sangat menarik dan berguna bagi ilmu pengetahuan.
"Kami akan mengumpulkan mimpi sebagai sejarah lisan orang pertama dengan tujuan untuk memberikan narasi yang lebih emosional dan pribadi saat ini untuk generasi mendatang," kata Aravani.
Museum London akan meluncurkan The Guardians of Sleep pada Februari 2021. Saat ini mereka sedang mencari pesertanya. Bagi mereka yang tertarik bisa langsung mengirim surel kepada pihak museum paling lambat tanggal 15 Januari 2021.
Nantinya, peserta yang terpilih akan mendiskusikan mimpi mereka dengan tim peneliti dari Museum of Dreams. Lalu Museum London akan memutuskan apakah mimpi peserta itu cukup relevan untuk diarsipkan secara permanen atau tidak.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)